Kisruh Demokrat Buat Oposisi Lemah, Pengamat: Tak Sehat Dalam Demokrasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mayoritas fraksi di DPR RI berasal dari partai pendukung pemerintah. Oposisi saat ini tersisa Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Peran oposisi saat ini pun dinilai semakin melemah. Pasalnya, kini Partai Demokrat sedang sibuk mengurusi internalnya. Alhasil, kini kekuatan oposisi tersisa hanya PKS.
“Kekuatan penyeimbang di parlemen hari ini memang lemah. Bahkan makin melemah karena Demokrat hari ini sedang dilanda masalah, sehingga hanya tersisa PKS yang bisa total menjadi kekuatan kontrol bagi pemerintah,” ujar Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Sabtu (20/3/2021).
Menurut Arif, kondisi tersebut tentunya tidak sehat dalam demokrasi. “Karena bagaimanapun kita perlu mekanisme checks and balances bisa bekerja efektif,” pungkas Arif.
Sekadar diketahui, kisruh internal Partai Demokrat masih berlanjut. Kedua kubu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko masih bersitegang. Perang opini dan perang urat saraf terus dilancarkan masing-masing kubu. Dualisme itu melanda Partai Demokrat setelah mereka yang kontra dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
“Kekuatan penyeimbang di parlemen hari ini memang lemah. Bahkan makin melemah karena Demokrat hari ini sedang dilanda masalah, sehingga hanya tersisa PKS yang bisa total menjadi kekuatan kontrol bagi pemerintah,” ujar Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Sabtu (20/3/2021).
Menurut Arif, kondisi tersebut tentunya tidak sehat dalam demokrasi. “Karena bagaimanapun kita perlu mekanisme checks and balances bisa bekerja efektif,” pungkas Arif.
Sekadar diketahui, kisruh internal Partai Demokrat masih berlanjut. Kedua kubu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko masih bersitegang. Perang opini dan perang urat saraf terus dilancarkan masing-masing kubu. Dualisme itu melanda Partai Demokrat setelah mereka yang kontra dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menetapkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
(cip)