IVL Season VII, Wali Kota Pontianak Pastikan Transparansi Penanganan COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mempresentasikan kebijakannya pada acara Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VII yang digelar MNC Portal Indonesia. Ia bicara mengenai sistem data hingga pengawasan di tengah pandemi COVID-19.
Dewan Juri IVL Season VII, Gun Gun Heryanto menanyakan inovasi sistem data yang dilakukan Pemerintah Kota Pontianak. Lalu, pakar komunikasi politik UIN Jakarta itu juga bertanya tentang pola komunikasi Pemkot dengan komunitas dan sistem pengawasan di tengah pandemi corona.
"Bagaimana dengan inovasi sistem data? Pandemi ini kan tidak cukup hanya kebijakan publik, tapi harus ada kesadaran masyarakat. Basis komunikasi dengan komunitas menjadi kunci. Bagaimana pendekatan komunitas di Pontianak?," kata Gun Gun di iNews Tower, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: MNC Portal Gelar Indonesia Visionary Leader Season VII
Tak sampai di situ, Gun Gun juga bertanya sistem pengawasan di Pemkot Pontianak agar tidak terjadi penyelewengan. Ia mencontohkan dana bantuan sosial (bansos) pada tingkat nasional dikorupsi.
"Ini problem serius soal sistem kontrol yang kemudian meminimalisir penyalahgunaan. Banyak sekali kasus penyelewenangan, terakhir di Kemensos bagaimana menteri terjerat bansos. Nah, bagaimana inisiasi sistem kontrol yang efektif?," tanya Gun Gun.
Menjawab pertanyaan dewan juri, Edi mengatakan, Pemkot Pontianak telah memiliki data yang komprehensif terkait kesejahteraan masyarakat. Data inilah yang menjadi acuan dalam penyaluran bantuan sosial.
Baca juga: Raih Penghargaan IVL, Bupati Banjar Semangat Bikin Inovasi Baru
"Alhamdulillah untuk data penduduk miskin di Pontianak ada dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pada 2019 saya sudah melakukan pendataan rutin enam bulan sekali, diverifikasi dan divalidasi lagi. Begitu terjadi pandemi dan ada bansos misalnya, ini kita kirim berdasarkan data itu," katanya.
Terkait dengan kolaborasi penanganan COVID-19, Pemkot Pontianak selalu melibatkan berbagai komunitas. Edi menuturkan, pelibatan masyarakat dilakukan secara formal ataupun nonformal. Mereka misalnya bisa ikut mengontrol penyaluran bantuan sosial Covid-19 agar tepat sasaran.
Lalu terkait dengan sistem pengawasan, Edi berujar bahwa Pemkot Pontianak selalu menyampaikan laporannya secara transparan. Mulai dari mengumumkan laporan via aplikasi khusus, mengeksposnya di media massa, hingga pendampingan oleh inspektorat atapun BPKP. "Sistem kontrol kita transparan," katanya.
Dewan juri IVL Season VII antara lain Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri Akmal Malik, Ketua Pembina Indonesia Institute for Corporate Directorship Andi Ilham Said.
Dewan juri lainnya yakni Pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto dan Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Budi Frensidy.
IVL merupakan program rutin yang diselenggarakan MNC Media untuk mengukur dan menguji kekuatan visi para pemimpin daerah, sekaligus menggali upaya daerah dalam merumuskan, mengkomunikasikan, mengimplementasikan, sekaligus membudayakan visi tersebut di wilayah kepemimpinannya.
Dewan Juri IVL Season VII, Gun Gun Heryanto menanyakan inovasi sistem data yang dilakukan Pemerintah Kota Pontianak. Lalu, pakar komunikasi politik UIN Jakarta itu juga bertanya tentang pola komunikasi Pemkot dengan komunitas dan sistem pengawasan di tengah pandemi corona.
"Bagaimana dengan inovasi sistem data? Pandemi ini kan tidak cukup hanya kebijakan publik, tapi harus ada kesadaran masyarakat. Basis komunikasi dengan komunitas menjadi kunci. Bagaimana pendekatan komunitas di Pontianak?," kata Gun Gun di iNews Tower, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: MNC Portal Gelar Indonesia Visionary Leader Season VII
Tak sampai di situ, Gun Gun juga bertanya sistem pengawasan di Pemkot Pontianak agar tidak terjadi penyelewengan. Ia mencontohkan dana bantuan sosial (bansos) pada tingkat nasional dikorupsi.
"Ini problem serius soal sistem kontrol yang kemudian meminimalisir penyalahgunaan. Banyak sekali kasus penyelewenangan, terakhir di Kemensos bagaimana menteri terjerat bansos. Nah, bagaimana inisiasi sistem kontrol yang efektif?," tanya Gun Gun.
Menjawab pertanyaan dewan juri, Edi mengatakan, Pemkot Pontianak telah memiliki data yang komprehensif terkait kesejahteraan masyarakat. Data inilah yang menjadi acuan dalam penyaluran bantuan sosial.
Baca juga: Raih Penghargaan IVL, Bupati Banjar Semangat Bikin Inovasi Baru
"Alhamdulillah untuk data penduduk miskin di Pontianak ada dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pada 2019 saya sudah melakukan pendataan rutin enam bulan sekali, diverifikasi dan divalidasi lagi. Begitu terjadi pandemi dan ada bansos misalnya, ini kita kirim berdasarkan data itu," katanya.
Terkait dengan kolaborasi penanganan COVID-19, Pemkot Pontianak selalu melibatkan berbagai komunitas. Edi menuturkan, pelibatan masyarakat dilakukan secara formal ataupun nonformal. Mereka misalnya bisa ikut mengontrol penyaluran bantuan sosial Covid-19 agar tepat sasaran.
Lalu terkait dengan sistem pengawasan, Edi berujar bahwa Pemkot Pontianak selalu menyampaikan laporannya secara transparan. Mulai dari mengumumkan laporan via aplikasi khusus, mengeksposnya di media massa, hingga pendampingan oleh inspektorat atapun BPKP. "Sistem kontrol kita transparan," katanya.
Dewan juri IVL Season VII antara lain Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri Akmal Malik, Ketua Pembina Indonesia Institute for Corporate Directorship Andi Ilham Said.
Dewan juri lainnya yakni Pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto dan Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Budi Frensidy.
IVL merupakan program rutin yang diselenggarakan MNC Media untuk mengukur dan menguji kekuatan visi para pemimpin daerah, sekaligus menggali upaya daerah dalam merumuskan, mengkomunikasikan, mengimplementasikan, sekaligus membudayakan visi tersebut di wilayah kepemimpinannya.
(abd)