Doni Minta Kualitas dan Kuantitas Laboratorium Kementerian Ditingkatkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo meminta kualitas dan kuantitas laboratorium yang dimiliki kementerian/lembaga harus ditingkatkan. (Baca juga: Update Corona 18 Mei: 18.010 Positif, 4.324 Sembuh, dan 1.191 Meninggal Dunia)
Hal itu disampaikan Doni kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kami tadi laporkan kepada Bapak Presiden perlu ada peningkatan pembinaan dari kementerian/lembaga terhadap laboratorium yang ada di seluruh Indonesia agar peningkatan kualitas dan juga kuantitas hasil pemeriksaan spesimen bisa lebih baik lagi,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (18/5/2020). (Baca juga: Jokowi Minta Puskesmas Diperkuat untuk Pantau OTG dan ODP)
Mantan Danjen Kopassus ini juga meminta agar Kepala Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ditunjuk sebagai koroodinator untuk mengumpulkan seluruh hasil-hasil laporan dari seluruh laboratorium.
Kementerian Kesehatan sendiri memiliki 14 laboratorium. Kemudian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki 19 laboratorium, yanga mana sebagian besar adalah milik perguruan tinggi. Kemudian provinsi memiliki 19 laboratorium yaitu laboratorium kesehatan daerah.
“Kemudian BUMN memiliki 2 laboratorium. BPOM ada 5 laboratorium. Kemenristek punya 2 laboratorium. Kementerian Pertanian 3 laboratorium. Kementerian Agama 1 laboratorium, dan TNI 1 laboratoroium, serta swasta 3 laboratorium. Total semuanya ada 69 laboratorium. Sedangkan masih terdapat 54 laboratorium lainnya yang dalam proses untuk peningkatan dan memulai operasional,” paparnya.
Doni mengakui keterbatasan sumber daya manusia juga mengakibatkan proses test spesimen tidak maksimal. Dia juga telah meminta bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). “Termasuk juga melibatkan seluruh puskesmas yang ada di wilayah terdapatnya laboratorium tersebut. Serta bekerja sama dengan asosiasi bidan, terutama yang berkemampuan untuk menangani laboratorium. Termasuk juga rencana pemberian insentif bagi petugas laboratorium,” katanya. dita angga
Hal itu disampaikan Doni kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kami tadi laporkan kepada Bapak Presiden perlu ada peningkatan pembinaan dari kementerian/lembaga terhadap laboratorium yang ada di seluruh Indonesia agar peningkatan kualitas dan juga kuantitas hasil pemeriksaan spesimen bisa lebih baik lagi,” katanya seusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (18/5/2020). (Baca juga: Jokowi Minta Puskesmas Diperkuat untuk Pantau OTG dan ODP)
Mantan Danjen Kopassus ini juga meminta agar Kepala Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ditunjuk sebagai koroodinator untuk mengumpulkan seluruh hasil-hasil laporan dari seluruh laboratorium.
Kementerian Kesehatan sendiri memiliki 14 laboratorium. Kemudian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki 19 laboratorium, yanga mana sebagian besar adalah milik perguruan tinggi. Kemudian provinsi memiliki 19 laboratorium yaitu laboratorium kesehatan daerah.
“Kemudian BUMN memiliki 2 laboratorium. BPOM ada 5 laboratorium. Kemenristek punya 2 laboratorium. Kementerian Pertanian 3 laboratorium. Kementerian Agama 1 laboratorium, dan TNI 1 laboratoroium, serta swasta 3 laboratorium. Total semuanya ada 69 laboratorium. Sedangkan masih terdapat 54 laboratorium lainnya yang dalam proses untuk peningkatan dan memulai operasional,” paparnya.
Doni mengakui keterbatasan sumber daya manusia juga mengakibatkan proses test spesimen tidak maksimal. Dia juga telah meminta bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). “Termasuk juga melibatkan seluruh puskesmas yang ada di wilayah terdapatnya laboratorium tersebut. Serta bekerja sama dengan asosiasi bidan, terutama yang berkemampuan untuk menangani laboratorium. Termasuk juga rencana pemberian insentif bagi petugas laboratorium,” katanya. dita angga
(cip)