Kementan Menambah 13.000 Ton Pupuk Subsidi untuk Cianjur
loading...
A
A
A
CIANJUR - Kementerian Pertanian (Kementan) menambah alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Cianjur sebanyak 13.000 ton tahun ini. Hal tersebut untuk menjamin ketersediaan stok pupuk bagi para petani.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan, Kementan terus berupaya menjamin kelancaran distribusi dan kemudahan petani guna mengakses pupuk subsidi dengan mengambil langkah tegas.
Selain menambah alokasi, Kementan juga telah mengumpulkan para distributor untuk memberikan kemudahan kepada petani guna mengakses pupuk bersubsidi yang sudah tersuplai di tingkat kios, walau belum memiliki kartu tani.
"Saya minta distributor jangan main-main dengan distribusi pupuk karena pupuk bukan hanya kebutuhan tanaman tapi lebih pada sebagai basis ketahanan pangan terutama pada masa pandemi Covid-19 ini," ujarnya, Rabu (24/2/2021).
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menegaskan, pihaknya tidak tinggal diam mendengar keluhan petani di sejumlah daerah mengenai keberadaan pupuk.
"Kita sudah menyiapkan berbagai langkah dan strategi untuk mengamankan kebutuhan pupuk para petani. Salah satu upaya yang kita tempuh adalah melakukan realokasi pupuk subsidi tersebut bila ada daerah yang kekurangan," ujarnya.
Sarwo Edhy menjelaskan, salah satu langkah yang akan diambil adalah akan menarik alokasi pupuk daerah yang ketersediaan pupuknya berlebih. "Kita juga akan melakukan realokasi untuk daerah kebutuhannya telah tercukupi dan memiliki stok lebih, kita akan tarik ke daerah yang masih kurang pupuknya. Langkah ini bisa lebih efektif dalam menghadapi permasalahan," tuturnya.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, pada 2020 Kabupaten Cianjur hanya mempunyai alokasi pupuk subsidi sebanyak 35.000 ton. Namun pada 2021 bertambah 13.000 ton sehingga totalnya menjadi 48.000 ton untuk menjamin ketersediaan pupuk.
“Kemarin petani sempat mengalami kesulitan mendapatkan pupuk karena alokasi dari pemerintah yang sudah habis. Oleh karena itu kita tambah,” ujarnya, Kamis (18/2/2021).
Namun jumlah tersebut nantinya akan realokasi sesuai dengan kebutuhan. Nantinya akan ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan.
Sementara itu, Account Executive Pupuk Kujang Wilayah Cianjur Geugeu Sudewi menyampaikan, saat ini jumlah petani penerima pupuk subsidi sudah mencapai 265.000 petani dari sebelumnya yang hanya 133.000.
Namun kendala di lapangan masih banyak petani yang belum terdata akibat belum memiliki e-KTP dan lainnya.
“Untuk yang tidak mendapatkan Kartu Tani di tahun ini, mereka bisa mengajukan dari sekarang untuk bisa mendapatkan pupuk subsidi di tahun depan,” pungkasnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan, Kementan terus berupaya menjamin kelancaran distribusi dan kemudahan petani guna mengakses pupuk subsidi dengan mengambil langkah tegas.
Selain menambah alokasi, Kementan juga telah mengumpulkan para distributor untuk memberikan kemudahan kepada petani guna mengakses pupuk bersubsidi yang sudah tersuplai di tingkat kios, walau belum memiliki kartu tani.
"Saya minta distributor jangan main-main dengan distribusi pupuk karena pupuk bukan hanya kebutuhan tanaman tapi lebih pada sebagai basis ketahanan pangan terutama pada masa pandemi Covid-19 ini," ujarnya, Rabu (24/2/2021).
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menegaskan, pihaknya tidak tinggal diam mendengar keluhan petani di sejumlah daerah mengenai keberadaan pupuk.
"Kita sudah menyiapkan berbagai langkah dan strategi untuk mengamankan kebutuhan pupuk para petani. Salah satu upaya yang kita tempuh adalah melakukan realokasi pupuk subsidi tersebut bila ada daerah yang kekurangan," ujarnya.
Sarwo Edhy menjelaskan, salah satu langkah yang akan diambil adalah akan menarik alokasi pupuk daerah yang ketersediaan pupuknya berlebih. "Kita juga akan melakukan realokasi untuk daerah kebutuhannya telah tercukupi dan memiliki stok lebih, kita akan tarik ke daerah yang masih kurang pupuknya. Langkah ini bisa lebih efektif dalam menghadapi permasalahan," tuturnya.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, pada 2020 Kabupaten Cianjur hanya mempunyai alokasi pupuk subsidi sebanyak 35.000 ton. Namun pada 2021 bertambah 13.000 ton sehingga totalnya menjadi 48.000 ton untuk menjamin ketersediaan pupuk.
“Kemarin petani sempat mengalami kesulitan mendapatkan pupuk karena alokasi dari pemerintah yang sudah habis. Oleh karena itu kita tambah,” ujarnya, Kamis (18/2/2021).
Namun jumlah tersebut nantinya akan realokasi sesuai dengan kebutuhan. Nantinya akan ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan.
Sementara itu, Account Executive Pupuk Kujang Wilayah Cianjur Geugeu Sudewi menyampaikan, saat ini jumlah petani penerima pupuk subsidi sudah mencapai 265.000 petani dari sebelumnya yang hanya 133.000.
Namun kendala di lapangan masih banyak petani yang belum terdata akibat belum memiliki e-KTP dan lainnya.
“Untuk yang tidak mendapatkan Kartu Tani di tahun ini, mereka bisa mengajukan dari sekarang untuk bisa mendapatkan pupuk subsidi di tahun depan,” pungkasnya.
(ars)