Tetap Waspada, Penyintas Covid-19 Masih Bisa Terinfeksi Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19WikuAdisasmitomengatakan bahwa dari kasus di berbagai negara masih ditemukan kejadian reinfeksi virus Covid-19. Termasuk di Indonesia juga ditemukan kejadian reinfeksi pada penyintas Covid-19.
“Berdasarkan data kasus di berbagai negara termasuk Indonesia telah ditemukan kejadian reinfeksi atau terpaparnya kembali seseorang yang telah dinyatakan sembuh,” katanya dalam konferensi pers, Kamis 18 Februari 2021.
Wiku mengatakan bahwa infeksi pada setiap orang menimbulkan efektivitas antibodi yang berbeda baik kadar maupun jangka waktunya. Dia mengatakan bahwa covid merupakan virus baru yang masih belum diketahui bagaimana imunitas terbentuk setelah terpapar. “Sehingga pertanyaan terkait imunitas yang terbentuk setelah terpapar masih menjadi tanda tanya bagi para ilmuwan. Sehingga hasil studi tersebut masih sangat dinamis dengan banyaknya penelitian lain yang serupa,” tuturnya.
Wiku mengatakan berdasarkan Hongkong Medical Journal tahun 2020, reinfeksi virus bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satunyakarena virus masih bersembunyi di dalam tubuh. Lalu adanya kontaminasi silang dari strain virus lain.
“Bisa juga karena hasil pemeriksaan pasien positif palsu. Dan terakhir, metode pengambilan spesimen yang salah,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengingatkan bahwa hal ini mengharuskan para penyintas tak boleh lengah. Dia meminta agar penyitas Covid-19 tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Fakta ini menjadi sebuah penanda untuk tidak menjadikan alasan bagi penyintas Covid-19 untuk melupakan kedisiplinan protokol kesehatan karena peluang reinfeksi Covid-19 itu ada. Dan hal tersebut sangat bergantung pada upaya kita,” pungkasnya.
Lihat Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Partai Perindo Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin dan Prokes
“Berdasarkan data kasus di berbagai negara termasuk Indonesia telah ditemukan kejadian reinfeksi atau terpaparnya kembali seseorang yang telah dinyatakan sembuh,” katanya dalam konferensi pers, Kamis 18 Februari 2021.
Wiku mengatakan bahwa infeksi pada setiap orang menimbulkan efektivitas antibodi yang berbeda baik kadar maupun jangka waktunya. Dia mengatakan bahwa covid merupakan virus baru yang masih belum diketahui bagaimana imunitas terbentuk setelah terpapar. “Sehingga pertanyaan terkait imunitas yang terbentuk setelah terpapar masih menjadi tanda tanya bagi para ilmuwan. Sehingga hasil studi tersebut masih sangat dinamis dengan banyaknya penelitian lain yang serupa,” tuturnya.
Wiku mengatakan berdasarkan Hongkong Medical Journal tahun 2020, reinfeksi virus bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satunyakarena virus masih bersembunyi di dalam tubuh. Lalu adanya kontaminasi silang dari strain virus lain.
“Bisa juga karena hasil pemeriksaan pasien positif palsu. Dan terakhir, metode pengambilan spesimen yang salah,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengingatkan bahwa hal ini mengharuskan para penyintas tak boleh lengah. Dia meminta agar penyitas Covid-19 tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Fakta ini menjadi sebuah penanda untuk tidak menjadikan alasan bagi penyintas Covid-19 untuk melupakan kedisiplinan protokol kesehatan karena peluang reinfeksi Covid-19 itu ada. Dan hal tersebut sangat bergantung pada upaya kita,” pungkasnya.
Lihat Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Partai Perindo Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin dan Prokes
(mhd)