BPIP Dorong Pelajaran Pancasila Masuk Kurikulum

Selasa, 16 Februari 2021 - 23:21 WIB
loading...
A A A
“Ini juga menjadi penting dan tugas BPIP. Melihat negara lain bisa besar karena persatuan. BPIP bisa memulai ke lembaga pendidikan untuk mulai menanamkan nilai Pancasila. Pancasila adalah kami,” beber Dede.

Dia menyarankan sekolah-sekolah untuk tetap memasukan ekstra kurikuler Pramuka. “Sayangnya ini jangan dibuat sebuah sebagai keterpaksaan untuk ikut ekstrakurikuler, Pramuka, tapi keterpanggilan. Itu jadi tugas kita bersama untuk mengikuti Pramuka yang sarat nilai Pancasila, mereka menghormati bendera, Kakak Pembina, toleransi dan solidaritas,” sambung mantan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Barat ini.

Pakar pendidikan Dharmaningtyas pun sepakat nilai Pancasila bukan lagi sebuah teori atau tempelan saja. Tetapi harus mengedepankan anak didik untuk memiliki nilai budi pekerti yang luhur.

“Pendidikan Pancasila dikatakan berhasil apabila peserta didiknya cerdas bersikap penuh tanggung jawab dengan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya.

Tujuan pendidikan sejatinya mewajibkan adanya nilai Pancasila seperti tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989. Maka isi kurikulum berdasarkan jenis, jalur dan jenjang pendidikan, harus ada penanaman nilai Pancasila, selain agama dan kewarganegaraan.

“Pelaksanaan yang subyektif, pelaksanaan Pancasila dalam pribadi perorangan. Pelaksanaan obyektif, pelaksanaan negara dan kehidupan negara,” sambungnya.

Sementara itu, Antonius Benny mengatakan sudah saatnya Pancasila menjadi habitus insting, kebiasaan dan landasan berpikir serta bertindak nalar. Nilai Pancasila itu membentuk seorang siswa bagaimana memiliki rasa ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Jadi Pancasila bukan doktrin. Penguatan ini perlu role model. Mulai dari sekolah, pendidikan di masyarakat hingga lingkungan sekitar,” jelas pria yang akrab disapa Romo Benny ini.

Apalagi nilai Pancasila diterapkan untuk berdampingan dengan ratusan agama lokal. Fungsinya merawat kemajemukan, yang menjadi tugas kebersamaan sebagai bangsa yang utuh tak terpecah belah.

“Hilangnya Pancasila sejak reformasi dulu, saat ini harus jadi momentum mengembalikan martabat itu. Bukan menghilangkan Pancasila dalam pendidikan,” sambungnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3148 seconds (0.1#10.140)