Ini Konsep Pembangunan Berbasis Potensi Mina-Agro-Tourism ala Persatuan 'Tukang Insinyur'
loading...
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat memaparkan konsep pembangunan berbasis potensi mina-agro-tourism melalui investasi industri kelautan dan perikanan di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Pemaparan dilakukan dihadapan bupati dan jajaran Pemda Kabupaten Belitung beserta rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diwakili oleh pejabat di lingkungan Dirjen Perikanan Tangkap.
Ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Heru Dewanto mengatakan, paparan ini merupakan bentuk kerja sama multi-helix pengembangan konsep pembangunan Kabupaten Belitung yang berbasis potensi mina (perikanan air tawar atau air laut), agro (peternakan), dan tourism (pemandangan alam).
Kerja sama ini merupakan kelanjutan atas hasil audiensi Bupati Kabupaten Belitung dengan Menteri Kelautan dan Perikanan.“Bupati menyampaikan data potensi kelautan dan perikanan Belitung untuk kemudian berharap dapat dijadikan salah satu kawasan terpadu minapolitan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (15/2/2021).
Dengan demikian, potensi akan terlihat dalam mengidentifikasi dan merencanakan pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Sehingga perencanaan daerah dan pusat akan berjalan optimal dan harmonis.
"Atas arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, kemudian menghubungi PII untuk meminta bantuan kerja sama terkait pengembangan konsep yang dimaskud,” katanya.
PII dengan jajaran dan jejaringnya selanjutnuya membangun diskusi yang intensif selama kurang lebih satu bulan bersama BPPT, Kemenko Marinvest, Bappenas, serta perwakilan KKP, hingga akhirnya mampu mewrapping-up materi Prospek Industri Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Belitung.
Menurut Heru, prospek Investasi Industri Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung dapat dikategorikan menjadi dua klaster investasi. Pertama, pengembangan kawasan inti minapolitan yang merupakan pengembangan dari PPN yang diperluas hingga ke wilayah desa juru seberang.
“Di sana nanti akan dilengkapi berbagai fasilitas demi mendukung peningkatan kapasitas nelayan, seperti pembangunan dermaga tambat labuh, fasilitas docking kapal serta pembangunan pasar ikan modern," terangnya.
Klaster kedua yakni pengembangan kawasan penunjang minapolitan yang meliputi pengembangan kawasan penunjang desa sungai padang, desa selat nasik, pulau seliu, tanjung rusa serta desa Lassar.
“Di kawasan penunjang ini akan dibangun sentra-sentra budidaya tambak baik kerapu, udang maupun komoditi lainnya serta fasilitas pendukungnya seperti dermaga maupun balai benih," paparnya.
Dengan adanya penguatan baik di sektor hulu maupun hilir, diharapkan konsep investasi industri kelautan dan perikanan di Kabupaten Belitung mampu secara cepat dan terukur diwujudkan sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Terutama ketika sektor pariwisata yang menjadi andalan tentu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan kembali karena terkait situasi keamanan global," ujarnya.
Pemkab Belitung menyambut dengan sangat baik dan antusias atas sumbang gagasan yang disampaikan oleh PII. Hal ini dan akan menjadi dasar bagi Pemda Belitung serta Kementerian KKP untuk mengembangkan potensi kelautan dan perikanan ke depannya. Hadir juga dalam pemaparan itu Sekretaris Jenderal PII Teguh Haryono dan Bendahara Umum PII Arlan Septia Ananda Rasam.
Pemaparan dilakukan dihadapan bupati dan jajaran Pemda Kabupaten Belitung beserta rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diwakili oleh pejabat di lingkungan Dirjen Perikanan Tangkap.
Ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pusat Heru Dewanto mengatakan, paparan ini merupakan bentuk kerja sama multi-helix pengembangan konsep pembangunan Kabupaten Belitung yang berbasis potensi mina (perikanan air tawar atau air laut), agro (peternakan), dan tourism (pemandangan alam).
Kerja sama ini merupakan kelanjutan atas hasil audiensi Bupati Kabupaten Belitung dengan Menteri Kelautan dan Perikanan.“Bupati menyampaikan data potensi kelautan dan perikanan Belitung untuk kemudian berharap dapat dijadikan salah satu kawasan terpadu minapolitan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (15/2/2021).
Dengan demikian, potensi akan terlihat dalam mengidentifikasi dan merencanakan pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Sehingga perencanaan daerah dan pusat akan berjalan optimal dan harmonis.
"Atas arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, kemudian menghubungi PII untuk meminta bantuan kerja sama terkait pengembangan konsep yang dimaskud,” katanya.
PII dengan jajaran dan jejaringnya selanjutnuya membangun diskusi yang intensif selama kurang lebih satu bulan bersama BPPT, Kemenko Marinvest, Bappenas, serta perwakilan KKP, hingga akhirnya mampu mewrapping-up materi Prospek Industri Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Belitung.
Menurut Heru, prospek Investasi Industri Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung dapat dikategorikan menjadi dua klaster investasi. Pertama, pengembangan kawasan inti minapolitan yang merupakan pengembangan dari PPN yang diperluas hingga ke wilayah desa juru seberang.
“Di sana nanti akan dilengkapi berbagai fasilitas demi mendukung peningkatan kapasitas nelayan, seperti pembangunan dermaga tambat labuh, fasilitas docking kapal serta pembangunan pasar ikan modern," terangnya.
Klaster kedua yakni pengembangan kawasan penunjang minapolitan yang meliputi pengembangan kawasan penunjang desa sungai padang, desa selat nasik, pulau seliu, tanjung rusa serta desa Lassar.
“Di kawasan penunjang ini akan dibangun sentra-sentra budidaya tambak baik kerapu, udang maupun komoditi lainnya serta fasilitas pendukungnya seperti dermaga maupun balai benih," paparnya.
Dengan adanya penguatan baik di sektor hulu maupun hilir, diharapkan konsep investasi industri kelautan dan perikanan di Kabupaten Belitung mampu secara cepat dan terukur diwujudkan sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Terutama ketika sektor pariwisata yang menjadi andalan tentu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan kembali karena terkait situasi keamanan global," ujarnya.
Pemkab Belitung menyambut dengan sangat baik dan antusias atas sumbang gagasan yang disampaikan oleh PII. Hal ini dan akan menjadi dasar bagi Pemda Belitung serta Kementerian KKP untuk mengembangkan potensi kelautan dan perikanan ke depannya. Hadir juga dalam pemaparan itu Sekretaris Jenderal PII Teguh Haryono dan Bendahara Umum PII Arlan Septia Ananda Rasam.
(thm)