Dunia Telekomunikasi Dinilai Mulai Terkena Dampak Wabah Corona

Jum'at, 17 April 2020 - 17:01 WIB
loading...
A A A
Lebih lanjut kata Jamal, APJII meminta kepada pemerintah untuk turut serta meringankan beban industri

telekomunikasi di masa-masa sulit ini. Harapan besar APJII adalah agar pemerintah memberikan kebijakan khusus terkait dengan penangguhan pembayaran Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) Telekomunikasi dan kontribusi Universal Service Obligation (USO) untuk periode 2019 yang akan jatuh tempo pada akhir April 2020 ini.

"Yang kami minta diatas adalah hanya peringanan kewajiban tambahan non-pajak yang seharusnya lebih mudah diberikan. Saya lihat kementerian lain misalnya kementerian UKM dan koperasi memberikan kredit ringan dan kementerian lain memberikan berbagai stimulus kepada stakeholdernya," ungkapnya.

"Kami mohon Kemenkominfo hanya memberikan peringanan kewajiban pembayaran BHP/USO diatas yang hanya merupakan pendapatan negara tambahan di luar pajak. Di saat sulit seperti ini, pajak pun bisa di relaksasi, sudah selayaknya pendapatan negara tambahan di luar pajak diberlakukan kebijakan relaksasi yang serupa," sambungnya.

Diakui Jamal, pihaknya punya harapan dan keinginan besar kepada pemerintah agar dapat membantu industri telekomunikasi, untuk tetap bertahan di masa-masa sekarang.

"Jika pemerintah mendengar jeritan kami, maka pemerintah punya kontribusi besar bagi keberlangsungan industri ini di masa-masa mendatang. Sektor telekomunikasi adalah tulang punggung bagi terlaksananya cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berbasis industri 4.0," terang Jamal.

Sementara Anggota Komisi I DPR, Bobby Adhityo Rizaldi menambahkan, pihaknya setuju jika Pemerintah diharapkan bisa memberikan keringanan untuk pelaku di dunia telekomunikasi.

"Iya saya setuju, bila kemenkominfo bisa berikhtiar bersama u/ meringankan beban industri telco, dengan relaksasi pembayaran BHP dan USO. Relaksasi ini bukan meniadakan kewajiban tersebut," jelasnya.

"Tapi memberikan kelonggaran termin pembayaran yang adil karena industri ini pun punya andil untuk memberikan kontribusi ekstra dlm rangka mendukung tetap berputar via WFH atau sekolah dari rumah dan lainnya," tambahnya.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1798 seconds (0.1#10.140)