Tantangan Marzuki Alie untuk SBY dan Elite Partai Demokrat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Marzuki Alie menjawab tudingan sejumlah elite Partai Demokrat bahwa dirinya menjadi salah satu kader Demokrat yang ikut dalam upaya menggulingkan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) .
Dia pun memberikan tantangan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga para elite Partai Demokrat untuk membuktikan tudingan kepada dirinya itu. "Karena ini menyangkut masalah publik, saya nggak main-main, jadi saya langsung WhatsApp ke Pak SBY, kalau mereka tidak bisa membuktikan, sanksi partai harus jelas, mereka harus dipecat dari partai. Itu yang saya katakan ke Pak SBY," kata Marzuki saat dihubungi, Jumat (5/2/2021).
Adapun tudingan kepada kader dan mantan kader Demokrat seperti Jhoni Allen Marbun, Nazaruddin, dan Darmizal, dia menegaskan tidak tahu, Dia malah mengaku kaget. Jadi, kalau memang tudingan itu mengarah kepada dirinya, dia menantang untuk membuktikannya.
Baca juga: Gerindra Mirip dengan PDIP, Diyakini Aman dari Isu Kudeta
"Kalau saya di sana (bertemu Moeldoko) buktikan aja, di mana? Buktikan. Fotonya ada nggak? Atau siapa yang menyaksikan, pasti tidak akan tidak difoto, pertemuan itu pasti difoto," tantang Marzuki.
Soal sindirannya bahwa kalau jadi pemimpin jangan cengeng, mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan bahwa fitnah kepada dirinya ini harus diselesaikan. Kalau tidak bisa secara organisasi, diselesaikan secara hukum. Jadi, kalau tidak mampu membuktikan, artinya tidak mampu memimpin partai dan hal ini bukan bicara AHY semata.
Baca juga: Gerindra Tetap Solid di Tengah Badai Perpecahan Parpol, Kenapa?
"Siapa pun juga, saya tidak bicara Ketua Umum, apakah dia Ketua Harian, Ketua Majelis Tinggi, saya nggak peduli, artinya kalau dia memfitnah dia harus diberikan sanksi," desaknya.
Marzuki pun menegaskan bahwa sampai hari ini dirinya masih anggota Partai Demokrat.
"Sampai hari ini saya masih anggota Partai Demokrat, walaupun bukan pengurus, saya tidak pernah keluar, tidak pernah berhenti dan tidak pernah dipecat, dan saya tidak pernah berkhianat," tegas Marzuki.
Baca juga: Geger Kudeta Partai, Kader dan Simpatisan Demokrat Cirebon Solid Dukung AHY
Dia menambahkan, sekali dirinya berpartai dirinya tidak akan berpindah-pindah. Walaupun ia ditawarkan masuk berbagai partai, dia menolak karena dia tidak mencari jabatan. "Dari awal saya bergabung Partai Demokrat untuk berjuang bagi bangsa dan negara. Pak SBY tahu itu. Jadi saya tidak pernah melakukan manuver-manuver untuk melakukan Gerakan-gerakan yang tidak prosedural, kalau saya mau kongres saya maju, tapi pada saat SBY mau maju, karena saya menghargai beliau, saya mundur," tandasnya.
Dia pun memberikan tantangan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga para elite Partai Demokrat untuk membuktikan tudingan kepada dirinya itu. "Karena ini menyangkut masalah publik, saya nggak main-main, jadi saya langsung WhatsApp ke Pak SBY, kalau mereka tidak bisa membuktikan, sanksi partai harus jelas, mereka harus dipecat dari partai. Itu yang saya katakan ke Pak SBY," kata Marzuki saat dihubungi, Jumat (5/2/2021).
Adapun tudingan kepada kader dan mantan kader Demokrat seperti Jhoni Allen Marbun, Nazaruddin, dan Darmizal, dia menegaskan tidak tahu, Dia malah mengaku kaget. Jadi, kalau memang tudingan itu mengarah kepada dirinya, dia menantang untuk membuktikannya.
Baca juga: Gerindra Mirip dengan PDIP, Diyakini Aman dari Isu Kudeta
"Kalau saya di sana (bertemu Moeldoko) buktikan aja, di mana? Buktikan. Fotonya ada nggak? Atau siapa yang menyaksikan, pasti tidak akan tidak difoto, pertemuan itu pasti difoto," tantang Marzuki.
Soal sindirannya bahwa kalau jadi pemimpin jangan cengeng, mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan bahwa fitnah kepada dirinya ini harus diselesaikan. Kalau tidak bisa secara organisasi, diselesaikan secara hukum. Jadi, kalau tidak mampu membuktikan, artinya tidak mampu memimpin partai dan hal ini bukan bicara AHY semata.
Baca juga: Gerindra Tetap Solid di Tengah Badai Perpecahan Parpol, Kenapa?
"Siapa pun juga, saya tidak bicara Ketua Umum, apakah dia Ketua Harian, Ketua Majelis Tinggi, saya nggak peduli, artinya kalau dia memfitnah dia harus diberikan sanksi," desaknya.
Marzuki pun menegaskan bahwa sampai hari ini dirinya masih anggota Partai Demokrat.
"Sampai hari ini saya masih anggota Partai Demokrat, walaupun bukan pengurus, saya tidak pernah keluar, tidak pernah berhenti dan tidak pernah dipecat, dan saya tidak pernah berkhianat," tegas Marzuki.
Baca juga: Geger Kudeta Partai, Kader dan Simpatisan Demokrat Cirebon Solid Dukung AHY
Dia menambahkan, sekali dirinya berpartai dirinya tidak akan berpindah-pindah. Walaupun ia ditawarkan masuk berbagai partai, dia menolak karena dia tidak mencari jabatan. "Dari awal saya bergabung Partai Demokrat untuk berjuang bagi bangsa dan negara. Pak SBY tahu itu. Jadi saya tidak pernah melakukan manuver-manuver untuk melakukan Gerakan-gerakan yang tidak prosedural, kalau saya mau kongres saya maju, tapi pada saat SBY mau maju, karena saya menghargai beliau, saya mundur," tandasnya.
(zik)