Gerindra Mirip dengan PDIP, Diyakini Aman dari Isu Kudeta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyatakan Partai Gerindra dianggap partai yang solid, di tengah badai perpecahan yang dialami sejumlah partai politik.
Hal ini dikatakan Pangi menanggapi HUT ke-13 Partai Gerindra hari ini. Ia melihat, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto , partai ini tetap solid. "Gerindra mirip dengan PDIP, partai yang solid, loyal dan tegak lurus dengan presiden," katanya saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (6/2/2021).
Menurut Pangi, kondisi yang terjadi di Gerindra membuat sangat sulit terbuka peluang terjadinya politik 'belah bambu' yang dilakukan pihak eksternal, seperti yang dialami partai lain semisal Partai Demokrat saat ini.
Baca juga: Geger Kudeta Partai, Kader dan Simpatisan Demokrat Cirebon Solid Dukung AHY
"Saya melihat hampir tidak ada yang berani kudeta ketua umumnya, sama halnya dengan Megawati di PDIP, partai ini punya tokoh sentral yang kuat dan kader yang loyal," ujarnya.
Baca juga: Gerindra Tetap Solid di Tengah Badai Perpecahan Parpol, Kenapa?
Pangi mengatakan, Partai Gerindra punya kans memimpin ke depan dengan syarat tetap membela kepentingan rakyat. Sehingga, soliditas internal partai adalah salah satu varian penting menjadi partai papan atas.
"Bedanya Gerindra belum pernah menjadi partai penguasa, sementara PDIP partai yang sudah beberapa kali berkuasa," ulas Pangi.
Baca juga: Polemik Revisi UU Pemilu, Gerindra Tegaskan Harus Ada Kesepahaman di DPR
Lebih lanjut ia melihat, modal soliditas internal sudah dimiliki Gerindra, ini menjadi penting agar partai bisa leading ke depannya dan tak disibukkan oleh 'grasak-grusuk', isu kudeta dan persoalan internal yang menggembosi partai dari dalam internal pengurus.
Menurutnya, persoalan internal partai ini membuat partai lemah dan mundur karena partai sibuk mengurus konflik dan tetek benget gejolak internal ketimbang memikirkan menjadi partai penguasa dan pemenang pemilu.
"Berbeda dengan partai yang disibukkan oleh gejolak di internal, punya tantangan dan berat untuk leading menjadi partai pemenang pemilu, karena selain mesin partai, figur sentral faktor soliditas di internal menjadi variabel penting untuk menjadi the rulling party ke depannya," pungkas dia.
Hal ini dikatakan Pangi menanggapi HUT ke-13 Partai Gerindra hari ini. Ia melihat, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto , partai ini tetap solid. "Gerindra mirip dengan PDIP, partai yang solid, loyal dan tegak lurus dengan presiden," katanya saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (6/2/2021).
Menurut Pangi, kondisi yang terjadi di Gerindra membuat sangat sulit terbuka peluang terjadinya politik 'belah bambu' yang dilakukan pihak eksternal, seperti yang dialami partai lain semisal Partai Demokrat saat ini.
Baca juga: Geger Kudeta Partai, Kader dan Simpatisan Demokrat Cirebon Solid Dukung AHY
"Saya melihat hampir tidak ada yang berani kudeta ketua umumnya, sama halnya dengan Megawati di PDIP, partai ini punya tokoh sentral yang kuat dan kader yang loyal," ujarnya.
Baca juga: Gerindra Tetap Solid di Tengah Badai Perpecahan Parpol, Kenapa?
Pangi mengatakan, Partai Gerindra punya kans memimpin ke depan dengan syarat tetap membela kepentingan rakyat. Sehingga, soliditas internal partai adalah salah satu varian penting menjadi partai papan atas.
"Bedanya Gerindra belum pernah menjadi partai penguasa, sementara PDIP partai yang sudah beberapa kali berkuasa," ulas Pangi.
Baca juga: Polemik Revisi UU Pemilu, Gerindra Tegaskan Harus Ada Kesepahaman di DPR
Lebih lanjut ia melihat, modal soliditas internal sudah dimiliki Gerindra, ini menjadi penting agar partai bisa leading ke depannya dan tak disibukkan oleh 'grasak-grusuk', isu kudeta dan persoalan internal yang menggembosi partai dari dalam internal pengurus.
Menurutnya, persoalan internal partai ini membuat partai lemah dan mundur karena partai sibuk mengurus konflik dan tetek benget gejolak internal ketimbang memikirkan menjadi partai penguasa dan pemenang pemilu.
"Berbeda dengan partai yang disibukkan oleh gejolak di internal, punya tantangan dan berat untuk leading menjadi partai pemenang pemilu, karena selain mesin partai, figur sentral faktor soliditas di internal menjadi variabel penting untuk menjadi the rulling party ke depannya," pungkas dia.
(zik)