Dua Minggu Pelaksanaan PPKM, Kasus Aktif Melandai dan Keterisian RS COVID-19 Menurun

Kamis, 04 Februari 2021 - 19:35 WIB
loading...
Dua Minggu Pelaksanaan...
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan dua minggu pasca pemberlakuan PPKM, kasus aktif cenderung lebih melandai. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-1 9, Wiku Adisasmito mengatakan dua minggu pasca pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ), kasus aktif cenderung lebih melandai. Dan keterisian tempat tidur di ruang isolasi dan ICU Rumah Sakit COVID-19 mengalami penurunan cukup drastis.

“Saya akan menyampaikan perkembangan kasus aktif dan keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi dan ICU, rumah sakit rujukan di tingkat nasional. Persentase kasus aktif harian selama periode pembatasan kegiatan berlangsung pada 2 minggu terakhir masih menunjukkan tren yang fluktuatif namun cenderung stagnan,” ungkap Wiku dari Keterangan Pers terkait Perkembangan Penanganan COVID-19 secara virtual, Kamis (4/2/2021).

Wiku mengatakan pada dua minggu pertama bulan Januari sebelum pembatasan kegiatan diberlakukan, selisih persen kasus aktif adalah 1,76%. Sedangkan pada 2 minggu periode pembatasan kegiatan selisih persen kasus aktif adalah 0,405%.

“Hal ini menandakan bahwa selama periode pembatasan kegiatan dua minggu ini, perkembangan kasus aktif cenderung lebih melandai dibandingkan periode sebelumnya,” ungkap Wiku.

Kemudian, kata Wiku, perkembangan tren keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit rujukan COVID-19 secara nasional maka terjadi penurunan persentase keterisian yang cukup drastis.

“Jika dilihat pada perkembangan tren keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit rujukan COVID-19 secara nasional maka terjadi penurunan persentase keterisian yang cukup drastis sejak awal pelaksanaan pembatasan kegiatan hingga pada akhir minggu kedua pada 31 Januari lalu,” jelasnya.

Dia melanjutkan selisih penurunan keterisian tempat tidur ruang isolasi pada 2 minggu pertama bulan Januari adalah sebesar 0,72%. Sedangkan setelah pelaksanaan 2 minggu periode pembatasan kegiatan terjadi selisih penurunan yang jauh lebih besar yaitu 8,1%. “Bahkan angka ini hampir 12 kali lipat dari selisih sebelumnya,” katanya.

Selanjutnya, kata Wiku, jika dilihat pada perkembangan tren keterisian tempat tidur di ruang ICU, maka terdapat perbedaan dari dua indikator sebelumnya. Keterisian tempat tidur di ruang ICU memperlihatkan tren yang cukup stagnan pada 2 minggu pertama bulan Januari. “Kemudian sempat meningkat tajam pada satu nama pelaksanaan pembatasan kegiatan dan pada akhirnya turun perlahan pada minggu kedua,” terangnya.

“Peningkatan tajam terjadi pada hari ke-9 pelaksanaan pembatasan kegiatan yaitu mencapai 69,19%. Angka ini kemudian kembali menurun sebesar 6,23% hingga berada di angka 62,96% pada akhir minggu kedua pelaksanaan,” sambung Wiku.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2273 seconds (0.1#10.140)