Unhan Cetak Lulusan Bergelar Doktor Ilmu Pertahanan Pertama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Pertahanan (Unhan) berhasil mencetak lulusan bergelar doktor Ilmu Pertahanan pertama sejak dibukanya Program Doktoral pada 2018 lalu.
Keberhasilan tersebut setelah Unhan menggelar sidang terbuka terhadap mahasiswa S-3 Laksamana Muda TNI Moelyanto dan menguji disertasinya yang berjudul “Determinant Infrastructure Mendukung Ketahanlamaan Operasional Kapal Selam Guna Meningkatkan Daya Tangkal Sistem Pertahanan Negara di Laut”.
Disertasi yang dipaparkan merupakan hasil penelitian dengan konsentrasi teknologi pertahanan yang berhasil membuktikan hasil analisis beberapa hipotesis yang diolah menggunakan metodologi Parallel Covergence Mixed Method. ”Untuk pertama kalinya Unhan menghasilkan doktor ilmu pertahanan setelah menyelenggarakan Program Doktoral pada 2018 menggunakan skema 6 semester pendek selama 2 tahun,” kata Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksmana Madya TNI Amarulla Octavian, selaku Ketua Sidang Terbuka Program Doktoral Unhan.
Sidang Terbuka tersebut diikuti oleh Promotor Laksamana TNI (Purn) Marsetio didampingi Co-Promotor 1, Co-Promotor 2, dan 5 dosen penguji internal serta 3 penguji eksternal, yakni Dadang Gunawan, dari Universitas Indonesia, Kadarsah Suryadi, dari Institut Teknologi Bandung dan Wasis Dwi Aryawan, dari Institut Teknologi Sepuluh November.
Hadir juga dalam sidang tersebut para pejabat Mabes TNI AL, pejabat Mabes TNI dan Kemhan RI, para dosen serta mahasiswa S-3 Unhan baik secara offline maupun secara online. Sidang tersebut menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Keberhasilan tersebut setelah Unhan menggelar sidang terbuka terhadap mahasiswa S-3 Laksamana Muda TNI Moelyanto dan menguji disertasinya yang berjudul “Determinant Infrastructure Mendukung Ketahanlamaan Operasional Kapal Selam Guna Meningkatkan Daya Tangkal Sistem Pertahanan Negara di Laut”.
Disertasi yang dipaparkan merupakan hasil penelitian dengan konsentrasi teknologi pertahanan yang berhasil membuktikan hasil analisis beberapa hipotesis yang diolah menggunakan metodologi Parallel Covergence Mixed Method. ”Untuk pertama kalinya Unhan menghasilkan doktor ilmu pertahanan setelah menyelenggarakan Program Doktoral pada 2018 menggunakan skema 6 semester pendek selama 2 tahun,” kata Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksmana Madya TNI Amarulla Octavian, selaku Ketua Sidang Terbuka Program Doktoral Unhan.
Sidang Terbuka tersebut diikuti oleh Promotor Laksamana TNI (Purn) Marsetio didampingi Co-Promotor 1, Co-Promotor 2, dan 5 dosen penguji internal serta 3 penguji eksternal, yakni Dadang Gunawan, dari Universitas Indonesia, Kadarsah Suryadi, dari Institut Teknologi Bandung dan Wasis Dwi Aryawan, dari Institut Teknologi Sepuluh November.
Hadir juga dalam sidang tersebut para pejabat Mabes TNI AL, pejabat Mabes TNI dan Kemhan RI, para dosen serta mahasiswa S-3 Unhan baik secara offline maupun secara online. Sidang tersebut menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(cip)