Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta, Mardani PKS: Lakukan Lockdown Secara Parsial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia tembus angka 1 juta, tepatnya mencapai 1.012.350.Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mendorong Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengambil kebijakan tepat meskipun tidak populis.
"Sikap setengah-setengah masih jelas terlihat. Terbaru masuknya 153 warga negara China di saat Jokowi membuat aturan agar WNA tidak boleh masuk hingga 8 Februari 2021," ujarnya melalui akun twitter @MardaniAliSera, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Pesan Menyentuh Dokter Reisa Setelah Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus Satu Juta
Dia mengatakan masyarakat akan sulit untuk taat jika pemerintah masih memberikan contoh seperti ini. Pemerintah diminta tidak hanya melihat sisi ekonomi dan ketenagakerjaan.
"Melihat situasi yang ada, tak salah jika Jokowi mengambil opsi ' rem darurat '. Lakukan lockdown secara parsial seperti awal peredaman. Memang 'mati suri' tidak terelakkan selama dua pekan atau sebulan tapi harus diiringi dengan mempercepat proses vaksinasi," tuturnya.
Alumni Universitas Indonesia (UI) itu menyatakan sistem vaksinasi harus diperbaiki terlebih dahulu. Tenaga kesehatan yang menjadi prioritas pertama mengalami beberapa masalah, seperti sulitnya registrasi.
Baca juga: Pakai Masker Diperkirakan hingga Tahun 2025, Pakar Epidemiologi: Bisa Jadi
Situasi ini tidak boleh berlanjut ketika tahapan masyarakat umum karena akan sangat kompleks. Mardani juga mengingatkan pemerintah dan masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan vaksin untuk mengatasi pandemi ini.
Pemerintah tidak boleh melupakan kondisi darurat di rumah sakit (RS) dan tenaga kesehatan. Pemerintah perlu memastikan kesiapan ICU dan peralatan lainnya. "Menambah ICU tanpa memperhatikan hal-hal tersebut akan membebani pasien. Contoh di beberapa kasus pasien terpaksa mencari ventilator sampai obat secara mandiri karena tidak tersedia lagi di RS," pungkasnya.
"Sikap setengah-setengah masih jelas terlihat. Terbaru masuknya 153 warga negara China di saat Jokowi membuat aturan agar WNA tidak boleh masuk hingga 8 Februari 2021," ujarnya melalui akun twitter @MardaniAliSera, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Pesan Menyentuh Dokter Reisa Setelah Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus Satu Juta
Dia mengatakan masyarakat akan sulit untuk taat jika pemerintah masih memberikan contoh seperti ini. Pemerintah diminta tidak hanya melihat sisi ekonomi dan ketenagakerjaan.
"Melihat situasi yang ada, tak salah jika Jokowi mengambil opsi ' rem darurat '. Lakukan lockdown secara parsial seperti awal peredaman. Memang 'mati suri' tidak terelakkan selama dua pekan atau sebulan tapi harus diiringi dengan mempercepat proses vaksinasi," tuturnya.
Alumni Universitas Indonesia (UI) itu menyatakan sistem vaksinasi harus diperbaiki terlebih dahulu. Tenaga kesehatan yang menjadi prioritas pertama mengalami beberapa masalah, seperti sulitnya registrasi.
Baca juga: Pakai Masker Diperkirakan hingga Tahun 2025, Pakar Epidemiologi: Bisa Jadi
Situasi ini tidak boleh berlanjut ketika tahapan masyarakat umum karena akan sangat kompleks. Mardani juga mengingatkan pemerintah dan masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan vaksin untuk mengatasi pandemi ini.
Pemerintah tidak boleh melupakan kondisi darurat di rumah sakit (RS) dan tenaga kesehatan. Pemerintah perlu memastikan kesiapan ICU dan peralatan lainnya. "Menambah ICU tanpa memperhatikan hal-hal tersebut akan membebani pasien. Contoh di beberapa kasus pasien terpaksa mencari ventilator sampai obat secara mandiri karena tidak tersedia lagi di RS," pungkasnya.
(zik)