Pakai Masker Diperkirakan hingga Tahun 2025, Pakar Epidemiologi: Bisa Jadi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memakai masker di saat pandemi Covid-19 saat ini nampaknya sudah menjadi kebiasaan baru yang dilaksanakan dalam rangka disiplin protokol kesehatan . Salah satu pakar imunologi dari Universitas Airlangga Agung Dwi Wahyu Widodo menuturkan, masker baru dapat dilepas setelah pandemi berakhir.
Baca Juga: India Mulai Kirim 184 Unit Suzuki Jimny, Tak Ada yang Nyangkut ke Indonesia
Berkaca dari musibah pandemi pada tahun 1918 silam, setidaknya butuh waktu sekitar empat tahun hingga pandemi benar-benar berakhir. Lalu, jika pandemi Covid-19 ini benar-benar berakhir sekitar empat tahun ke depan, apakah artinya kita akan memakai masker hingga tahun 2025?
Baca Juga: Epidemiolog Anggap Privatisasi Vaksin Berbahaya
Menanggapi hal ini, Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan hal itu bisa saja terjadi.
Baca juga: WHO Minta Pemakaian Masker Disiplin di Situasi seperti Ini
"Bisa jadi. Pandemi ini lama, bisa jadi sama dengan periode Pak Jokowi menjabat Presiden kedua, kalau tidak perubahan strategi penanganan," ungkap Pandu dalam akun Twitter @drpriono1 miliknya, Minggu (24/1/2021).
Baca Juga: Puncak Musim Hujan 2021, BMKG: Waspada Potensi Multi Bencana Hidrometeorologi
Pandu juga mengingatkan untuk tidak meremehkan ancaman Covid-19. Apalagi, saat ini banyak bermunculan mutasi dari virus Covid-19. Selain itu, Pandu juga mengingatkan vaksinasi hanya dapat menekan risiko penularan Covid-19. Sehingga, potensi terpapar Covid-19 pun masih bisa meski sudah divaksinasi.
Baca juga: Cegah Klaster Pengungsi, Pertamina Bagikan Masker di SPBU dan Posko Pengungsian
"Jangan meremehkan ancaman Covid-19. Usahakan agar tak terinfeksi SARSCov2 yang terus bermutasi yang semakin ganas. Pahami tak ada satu cara pun yang sempurna, praktikkan semua cara. Ingat Vaksinasi hanya dapat tekan risiko dapat Covid-19 & kematian. Masih bisa terinfeksi. Waspada!" tegas Pandu.
Baca Juga: Ini Penyesalan Terbesar yang Nita Thalia Rasakan pada Almarhum Mantan Suami
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
Baca Juga: India Mulai Kirim 184 Unit Suzuki Jimny, Tak Ada yang Nyangkut ke Indonesia
Berkaca dari musibah pandemi pada tahun 1918 silam, setidaknya butuh waktu sekitar empat tahun hingga pandemi benar-benar berakhir. Lalu, jika pandemi Covid-19 ini benar-benar berakhir sekitar empat tahun ke depan, apakah artinya kita akan memakai masker hingga tahun 2025?
Baca Juga: Epidemiolog Anggap Privatisasi Vaksin Berbahaya
Menanggapi hal ini, Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan hal itu bisa saja terjadi.
Baca juga: WHO Minta Pemakaian Masker Disiplin di Situasi seperti Ini
"Bisa jadi. Pandemi ini lama, bisa jadi sama dengan periode Pak Jokowi menjabat Presiden kedua, kalau tidak perubahan strategi penanganan," ungkap Pandu dalam akun Twitter @drpriono1 miliknya, Minggu (24/1/2021).
Baca Juga: Puncak Musim Hujan 2021, BMKG: Waspada Potensi Multi Bencana Hidrometeorologi
Pandu juga mengingatkan untuk tidak meremehkan ancaman Covid-19. Apalagi, saat ini banyak bermunculan mutasi dari virus Covid-19. Selain itu, Pandu juga mengingatkan vaksinasi hanya dapat menekan risiko penularan Covid-19. Sehingga, potensi terpapar Covid-19 pun masih bisa meski sudah divaksinasi.
Baca juga: Cegah Klaster Pengungsi, Pertamina Bagikan Masker di SPBU dan Posko Pengungsian
"Jangan meremehkan ancaman Covid-19. Usahakan agar tak terinfeksi SARSCov2 yang terus bermutasi yang semakin ganas. Pahami tak ada satu cara pun yang sempurna, praktikkan semua cara. Ingat Vaksinasi hanya dapat tekan risiko dapat Covid-19 & kematian. Masih bisa terinfeksi. Waspada!" tegas Pandu.
Baca Juga: Ini Penyesalan Terbesar yang Nita Thalia Rasakan pada Almarhum Mantan Suami
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
(zik)