Pasien Covid-19 Bergejala di RSDC Wisma Atlet Meningkat

Senin, 25 Januari 2021 - 14:37 WIB
loading...
Pasien Covid-19 Bergejala di RSDC Wisma Atlet Meningkat
Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan saat ini pasien Covid-19 bergejala yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet meningkat.
A A A
JAKARTA - Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan saat ini pasien Covid-19 bergejala yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet meningkat.

“Kalau kita lihat dari waktu ke waktu memang begitu meningkatnya kasus ya, kemudian kami lihat mulai tipenya, kalau di Wisma Atlet dulu adalah yang tanpa gejala itu lebih banyak dari yang bergejala. Nah belakangan ini, malah yang bergejala lebih banyak dari yang tanpa gejala,” ungkap Tugas dalam Update RS Darurat Wisma Atlet: Kesiapan Rumah Sakit Darurat Daerah secara virtual, Senin (25/1/2021).

Tugas mengatakan peningkatan pasien Covid-19 dengan gejala ini harus dilakukan antisipasi. Dimana saat ini semua pasien yang bergejala akan dirawat di Wisma Atlet di Kemayoran. “Ini fenomena yang tentunya kita harus melakukan suatu sikap antisipasi. Bagaimana kita saat ini adalah semua Tower yang di Wisma Atlet, ada 4 Tower ini kita gunakan untuk merawat yang semua bergejala ya,” katanya.

Sementara itu, untuk yang bergejala ringan baik yang ada komorbid atau bergejala ringan tanpa komorbid akan dialihkan ke Towe 8 dan 9 di Wisma Atlet Pademangan. “Dan yang bergejala ringan atau yang ada komorbid ya, kemudian bergejala ringan atau yang tanpa gejala, kita sekarang alihkan untuk ke Tower 8 dan 9 di Pademangan,” katanya

Upaya ini, tegas Tugas adalah untuk mencegah agar pasien Covid-19 yang dirawat tidak lebih dari angka 80%. “Jadi ini suatu strategi yang sangat membantu kami untuk paling tidak tidak mencapai angka yang lebih dari 80% di sana,” ucapnya.

Sehingga, dengan begitu maka tidak akan membebani para tenaga kesehatan di sana. “Ini juga suatu hal yang tentunya kita lakukan langkah supaya semuanya pelayanan teratasi dengan baik, tenaga kesehatan juga tidak terbebani dengan yang sangat tinggi. Walaupun angka 70-80% ini angka-angka yang memang krusial dalam konteks memerlukan suatu beban tenaga yang tinggi. Kamis atur sedemikian rupa,” jelas Tugas.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1638 seconds (0.1#10.140)