"Saya perlu tegaskan bahwa penambahan kasus positif yang besar saat ini terbukti bukan karena munculnya varian seperti yang muncul di Inggris," katanya dalam konferensi persnya, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 Seminggu Setelah Divaksin, dr Tirta: Alhamdulillah...
Baca juga: Menkes Buka Peluang Pihak Swasta Lakukan Vaksinasi Mandiri
Menurutnya, dari pelacakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman varian virus yang banyak ditemukan berjenis D614G. "Hasil pelacakan genome sequencing oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, menyatakan bahwa jumlah whole genome sequencing yang telah dikumpulkan kepada GISAID atau Bank Data Influenza di dunia sebanyak 244, dan tidak ditemukan mutasi B117 sampai saat ini. Namun jenis mutasinya sudah banyak yang ditemukan ialah yang berjenis D614G," jelasnya.
Lebih lanjut Wiku mengatakan, untuk menekan replikasi atau infeksi virus harus dilakukan dengan menghambat laju penularan.
Baca juga: Pengelola Wisata Tolak Tutup Selama PPKM, DPRD: Bisa Kena Pasal Penghasutan
Baca juga: Keputusan Pemerintah Perpanjang PPKM Dinilai Tepat, Penerapannya Harus Ketat
Baca Juga:
"Jika kita lengah atas kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan, maka cepat atau lambat kita sendirilah yang akan menjadi bagian dari angka penambahan kasus positif maupun berada di ruang perawatan Covid-19 . Jangan sampai hal ini terjadi. Maka dari itu, mohon berhati-hati dan waspada di mana pun Anda berada," pungkasnya.
(zik)