Loyalis Amien Rais Sebut Punya Pengalaman Membangun Jaringan Partai Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sepertinya tinggal menunggu waktu saja Partai Amanat Nasional (PAN) akan mempunyai sempalan. Loyalis Amien Rais , pendiri sekaligus patron PAN selama ini, terus mematangkan rencana pembentukan partai baru itu.
Eks Ketua DPP PAN Agung Mozin mengatakan, pihaknya sedang melakukan rapat yang intens untuk mendiskusi hal-hal teknis dan strategis. Partai politik (parpol) baru ini diharapkan dapat menjawab problematika masyarakat.
"Itu gunanya kami berpartai. Ketika melihat PAN yang lama sudah tidak sejalan dengan aspirasi para pendukungnya, saya kira PAN itu harus kami tinggalkan," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Jumat (15/5/2020).
Dia menjelaskan, pendirian partai baru ini bukan buntut dari Kongres PAN ke V di Kendari, Sulawesi Tenggara, Februari lalu. Dia menyatakan, partai yang didirikan Amien Rais dan eks PAN ini berusaha menjawab kegelisahan dan harapan masyarakat terhadap partai. Partai baru ini akan menjadi antitesis dari pemerintah. ( ).
"Mungkin bisa lihat peran partai politik sekarang sudah menjadi bagian dari pemerintah. Kalau semua menjadi bagian pemerintah, lalu siapa yang bersuara? Partai baru ini akan menjadi tempat orang menitipkan suaranya," terangnya.
Mendirikan partai baru dan lolos parliamentary threshold sebanyak 4 persen bukan perkara mudah. Pada Pemilu 2019, semua partai baru tidak ada yang lolos dan satu partai lama, Hanura, ikut tak masuk Senayan. Namun, Agung optimistis partai ini akan lolos ke Senayan pada 2024.
Dia menjabarkan, syarat sebuah partai menjadi besar dan bercokol di Dewan Perwakilan Rakyat. Pertama, partai harus mempunyai gagasan yang sesuai keinginan rakyat. Kedua, mempunyai tokoh yang menjadi teladan. Amien Rais merupakan tokoh sentral dari partai baru ini. Dia politikus ulung yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan Indonesia.
Ketiga, mempunyai infrastruktur yang luas dari pusat ke level bawah di tingkat kecamatan dan desa. Loyalis Amien Rais itu mengklaim semua yang merencanakan pendirian partai baru ini sudah mempunyai pengalaman.
"Kalau kami sudah lama terlibat partai politik. Kami punya pengalaman bagaimana rekrutmen di level bawah dan membangun jaringan," pungkasnya.
Eks Ketua DPP PAN Agung Mozin mengatakan, pihaknya sedang melakukan rapat yang intens untuk mendiskusi hal-hal teknis dan strategis. Partai politik (parpol) baru ini diharapkan dapat menjawab problematika masyarakat.
"Itu gunanya kami berpartai. Ketika melihat PAN yang lama sudah tidak sejalan dengan aspirasi para pendukungnya, saya kira PAN itu harus kami tinggalkan," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Jumat (15/5/2020).
Dia menjelaskan, pendirian partai baru ini bukan buntut dari Kongres PAN ke V di Kendari, Sulawesi Tenggara, Februari lalu. Dia menyatakan, partai yang didirikan Amien Rais dan eks PAN ini berusaha menjawab kegelisahan dan harapan masyarakat terhadap partai. Partai baru ini akan menjadi antitesis dari pemerintah. ( ).
"Mungkin bisa lihat peran partai politik sekarang sudah menjadi bagian dari pemerintah. Kalau semua menjadi bagian pemerintah, lalu siapa yang bersuara? Partai baru ini akan menjadi tempat orang menitipkan suaranya," terangnya.
Mendirikan partai baru dan lolos parliamentary threshold sebanyak 4 persen bukan perkara mudah. Pada Pemilu 2019, semua partai baru tidak ada yang lolos dan satu partai lama, Hanura, ikut tak masuk Senayan. Namun, Agung optimistis partai ini akan lolos ke Senayan pada 2024.
Dia menjabarkan, syarat sebuah partai menjadi besar dan bercokol di Dewan Perwakilan Rakyat. Pertama, partai harus mempunyai gagasan yang sesuai keinginan rakyat. Kedua, mempunyai tokoh yang menjadi teladan. Amien Rais merupakan tokoh sentral dari partai baru ini. Dia politikus ulung yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan Indonesia.
Ketiga, mempunyai infrastruktur yang luas dari pusat ke level bawah di tingkat kecamatan dan desa. Loyalis Amien Rais itu mengklaim semua yang merencanakan pendirian partai baru ini sudah mempunyai pengalaman.
"Kalau kami sudah lama terlibat partai politik. Kami punya pengalaman bagaimana rekrutmen di level bawah dan membangun jaringan," pungkasnya.
(zik)