Realitas Kekurangan Guru dan Program Merdeka Belajar 2021

Sabtu, 16 Januari 2021 - 06:50 WIB
loading...
Realitas Kekurangan Guru dan Program Merdeka Belajar 2021
Tenaga Ahli Anggota Komisi V DPR Amilan Hatta. Foto/Istimewa
A A A
AMILAN HATTA
Tenaga Ahli Anggota Komisi V DPR RI

BELAKANGAN ini cukup santer di media sosial maupun media mainstream prokontra soal wacana kebijakan pemerintah terkait akan dihentikannya rekrutmen guru PNS menyusul kebijakan perekrutan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).

Hal ini praktis mengundang mispersepsi, hingga memantik munculnya perdebatan sejumlah pihak. Tak ayal lembaga sekaliber Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), hingga anggota Komisi X DPR ikut angkat suara.

Pihak-pihak tersebut tak ragu mengkritisi bahwa agenda kebijakan pemerintah soal penghentian rekrutmen guru PNS dinilainya sebuah kebijakan diskriminatif.

Sebelum membahas lebih lanjut soal rekrutmen ada baiknya coba kita telisik lebih jauh tentang fakta pemerataan guru atau rasio guru dan siswa dalam dunia pendidikan di Tanah Air. Hal ini menjadi sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan standar kualitas guru hingga mutu pendidikan anak bangsa.

Melansir sebuah hasil studi oleh The Global Economy, yang mengungkapkan data jumlah rasio guru dan siswa di 97 negera di dunia. Semakin tinggi nilai rasio guru dan siswa dalam sebuah sekolah, berarti semakin berkurang tingkat pengawasan dan perhatian guru terhadap siswa sehingga mutu pengajaran cenderung semakin rendah.

Sebaliknya semakin sedikit siswa yang diawasi oleh satu guru, maka kualitas aktivitas belajar mengajar di kelas menjadi lebih fokus dan hasil akan lebih baik.

Bagaimana posisi Indonesia dalam data tersebut di atas? Indonesia berada pada posisi 72 dari 97 negara. Artinya Indonesia relatif memiliki rasio guru dan siswa yang kurang baik, karena menempati pada posisi papan menengah ke bawah bila dibandingkan dengan 71 negara lainnya.

Dilansir dari Kumparan.com adapun negara-negara yang dinilai memiliki rasio guru dan siswa yang terbaik di antaranya adalah San Marino 6 siswa per guru, Bermuda 7 siswa per guru, Liechtenstein 8 siswa per guru, Kuwait 9 siswa per guru, Swedia dan Polandia 10 siswa per guru.

Sedangkan di Indonesia bila mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, tiap-tiap jenjang pendidikan mulai dari SD sampai SMA masih dengan standar bervariasi antara 15 hingga 20 siswa untuk satu orang guru.
Aturan ini relevan bila mengutip Data Pokok Pendidikan, terdapat 3.168.293 guru yang kini mengajar di 434.483 sekolah. Sedangkan jumlah siswa mencapai 52.539.935 orang. Jika angka tersebut dirata-rata, saat ini satu guru dapat mengajar 16 sampai 17 orang siswa di Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1248 seconds (0.1#10.140)