Tingkat Keterisian RS Rujukan Corona Jawa-Bali Saat Ini Kelebihan Kapasitas

Sabtu, 09 Januari 2021 - 13:14 WIB
loading...
Tingkat Keterisian RS Rujukan Corona Jawa-Bali Saat Ini Kelebihan Kapasitas
Dewan Pakar IAKMI, Hermawan Saputra menegaskan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur di RS rujukan Covid-19 di seluruh Jawa-Bali mengalami overload. Foto/SINDOnews/Ilustrasi/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menegaskan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 (virus Corona ) di seluruh Jawa-Bali mengalami overload, over capacity, bahkan sebagian stagnan. (Baca juga: Ini Cara Kompol Sujianto, Sehingga Berhasil Mengajak Warga Bersama sama Lawan Corona)

“Kondisi rumah sakit kita? Overload, over capacity, stagnan sebagian,” ungkap Hermawan dalam “Polemik MNC Trijaya: Kesiapan Daerah Hadapi PPKM” secara virtual, Sabtu (9/1/2021).

Hermawan mengatakan bahwa tingkat overload keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 ini merata di Jawa hingga Bali. Dan khususnya di kota-kota besar di Jawa Barat yakni sekitar Depok, Bogor juga Bekasi. Kemudian juga di Wilayah DKI Jakarta.

(Baca juga: Virus Corona Mutasi Inggris Terbukti 50% Lebih Cepat Menular)

“Merata (Jawa-Bali) terutama di kota-kota besar yang menjadi rujukan Covid sudah merata. Termasuk di wilayah Jawa Barat apalagi di sekitar Depok, Bogor, Bekasi gitu. Jakarta sudah pasti. Dan beberapa Wisma yang tadinya difungsikan untuk isolasi mandiri juga sudah over capacity,” ungkap Hermawan.

Bahkan, kata Hermawan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini sudah lebih dari 90%. “Sudah lebih dari 90%. Jadi kalau dalam keadaan wabah sudah lebih dari 60% saja sudah kita anggap over capacity ya apalagi kalau sudah 90% itu stagnan. Berarti bed sudah tidak tersedia. Pasti ada penambahan dan mungkin pemanfaatan lorong-lorong dan itu juga sudah tidak efektif dalam penanganan wabah,” katanya.

Hermawan juga menegaskan bahwa kondisi ini terjadi sejak satu bulan terakhir pada bulan Desember 2020. “Sebulan terakhir, sejak Desember itu tanda-tanda over capacity sudah ada. Tetapi semakin menjadi mulai dari akhir Desember. Sekarang mulai memprihatinkan,” jelasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1225 seconds (0.1#10.140)