Siap-Siap, Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum Mulai April 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan berjalan dalam dua periode. Dia memastikan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat umum akan mulai pada April 2021.
"Vaksinasi selama 15 bulan akan berlangsung dalam dua periode, yakni Periode 1 berlangsung dari Januari hingga April 2021 dengan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi," ungkapnya dikutip dari laman Kemenkes, Senin (4/1/2021).
Nadia menambahkan, periode 2 berlangsung selama 11 bulan, yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022. Vaksinasi ini menjangkau masyarakat hingga 181,5 juta orang.
( ).
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dimulai dengan Short Message Service (SMS) Blast untuk para penerima yakni pada 31 Desember 2020. Penerima pertama khusus untuk prioritas yakni para tenaga kesehatan, dan para garda terdepan lainnya yakni TNI/Polri. Dan, pada 3 Januari 2021, PT Bio Farma telah melakukan distribusi vaksin ke sejumlah provinsi.
"Secara total, kita membutuhkan waktu 15 bulan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022, untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi dan mencapai total populasi sebesar 181,5 juta orang. Hal ini sekaligus mengklarifikasi pemberitaan yang muncul sebelumnya bahwa dibutuhkan waktu 3,5 tahun untuk merampungkan vaksinasi di Indonesia," ucapnya.
Ia menjelaskan, yang dimaksud 3,5 tahun itu adalah proyeksi penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia, bukan untuk Indonesia. Sebelum dan saat proses vaksinasi berlangsung, pemerintah tetap mendorong seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Selain itu hingga saat ini, kata Nadia, Indonesia masih menunggu izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari BPOM. Jika izin tersebut sudah keluar, vaksinasi dapat segera dilaksanakan secara bertahap di 34 provinsi.
( ).
Dia juga mengatakan, vaksin bersama, penerapan disiplin 3M (Memakai Masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan) dan penguatan 3T (Tracing, Testing, Treatment) merupakan upaya lengkap dalam menekan penyebaran Covid-19 secara efektif.
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi tenaga kesehatan dan petugas publik dan memprioritaskan mereka untuk menjadi kelompok pertama bersama pemerintah yang akan menerima vaksinasi," ucap Nadia.
( ).
Vaksin sangat penting bukan hanya untuk melindungi tenaga kesehatan dan pelayan publik sebagai individu, namun juga melindungi keluarga mereka, keluarga pasien, serta masyarakat secara luas. "Kita sangat berharap dengan adanya vaksin, maka tenaga kesehatan, khususnya, dapat segera pulang dan bertemu dengan keluarga mereka," tambahnya.
Karena pentingnya proses vaksinasi, pemerintah berupaya sekuat tenaga untuk menghadirkan vaksin yang aman dan efektif sesuai saran dari ITAGI, WHO, dan para ahli, untuk seluruh masyarakat Indonesia secara cuma-cuma.
"Vaksinasi selama 15 bulan akan berlangsung dalam dua periode, yakni Periode 1 berlangsung dari Januari hingga April 2021 dengan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi," ungkapnya dikutip dari laman Kemenkes, Senin (4/1/2021).
Nadia menambahkan, periode 2 berlangsung selama 11 bulan, yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022. Vaksinasi ini menjangkau masyarakat hingga 181,5 juta orang.
( ).
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dimulai dengan Short Message Service (SMS) Blast untuk para penerima yakni pada 31 Desember 2020. Penerima pertama khusus untuk prioritas yakni para tenaga kesehatan, dan para garda terdepan lainnya yakni TNI/Polri. Dan, pada 3 Januari 2021, PT Bio Farma telah melakukan distribusi vaksin ke sejumlah provinsi.
"Secara total, kita membutuhkan waktu 15 bulan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022, untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi dan mencapai total populasi sebesar 181,5 juta orang. Hal ini sekaligus mengklarifikasi pemberitaan yang muncul sebelumnya bahwa dibutuhkan waktu 3,5 tahun untuk merampungkan vaksinasi di Indonesia," ucapnya.
Ia menjelaskan, yang dimaksud 3,5 tahun itu adalah proyeksi penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia, bukan untuk Indonesia. Sebelum dan saat proses vaksinasi berlangsung, pemerintah tetap mendorong seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Selain itu hingga saat ini, kata Nadia, Indonesia masih menunggu izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari BPOM. Jika izin tersebut sudah keluar, vaksinasi dapat segera dilaksanakan secara bertahap di 34 provinsi.
( ).
Dia juga mengatakan, vaksin bersama, penerapan disiplin 3M (Memakai Masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan) dan penguatan 3T (Tracing, Testing, Treatment) merupakan upaya lengkap dalam menekan penyebaran Covid-19 secara efektif.
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi tenaga kesehatan dan petugas publik dan memprioritaskan mereka untuk menjadi kelompok pertama bersama pemerintah yang akan menerima vaksinasi," ucap Nadia.
( ).
Vaksin sangat penting bukan hanya untuk melindungi tenaga kesehatan dan pelayan publik sebagai individu, namun juga melindungi keluarga mereka, keluarga pasien, serta masyarakat secara luas. "Kita sangat berharap dengan adanya vaksin, maka tenaga kesehatan, khususnya, dapat segera pulang dan bertemu dengan keluarga mereka," tambahnya.
Karena pentingnya proses vaksinasi, pemerintah berupaya sekuat tenaga untuk menghadirkan vaksin yang aman dan efektif sesuai saran dari ITAGI, WHO, dan para ahli, untuk seluruh masyarakat Indonesia secara cuma-cuma.
(zik)