Demokrat Perlu Genjot Elektabilitas AHY Jelang Pilpres 2024, Begini Caranya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai memiliki peluang yang relatif terbuka untuk bertarung di Pilpres 2024 meski berdasar survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) elektabilitasnya masih rendah, hanya 3,1 persen.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, kesempatan AHY masih cukup luas dan panjang. Untuk itu, Demokrat harus terus menggenjot elektabilitas putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Adi menyarankan, AHY harus mempunyai diferensiasi yang bisa menjadi nilai jual lebih. "Minimal, segala aktivitas AHY menarik untuk diperbicangkan publik," tutur Adi saat dihubungi SINDOnews, akhir tahun 2020.
Adi menegaskan, diferensiasi ini modal dasar untuk menderek elektabilitas. Dengan kata lain, AHY harus berhasil menjadi buah bibir publik.
( ).
Selain itu, lanjut Adi, Partai Demokrat mesti menciptakan momentum besar agar AHY makin dikenal publik sebagai calon presiden yang layak maju di Pilpres 2024. Menurutnya, Demokrat harus belajar dari pengalaman SBY dalam menggaet simpati publik. "Di sinilah kreativitas politik dibutuhkan. Tak mudah memang, tapi mesti terus dicoba," pungkas analis politik asal UIN Jakarta ini.
( ).
Diketahui, survei SMRC yang dirilis Selasa (29/12/2020) menunjukkan bahwa nama yang menempati elektabilitas paling tinggi bila pilpres dilakukan sekarang adalah Ganjar Pranowo dengan suara dukungan 15,7%. Kemudian Prabowo di posisi kedua dengan 14,9%, diikuti oleh Anies Baswedan11%, Sandiaga Uno 7,9%, Ridwan Kamil 7,1%, Agus Harimurti Yudhoyono 3,1%, dan Tri Rismaharini 3,1%.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, kesempatan AHY masih cukup luas dan panjang. Untuk itu, Demokrat harus terus menggenjot elektabilitas putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Adi menyarankan, AHY harus mempunyai diferensiasi yang bisa menjadi nilai jual lebih. "Minimal, segala aktivitas AHY menarik untuk diperbicangkan publik," tutur Adi saat dihubungi SINDOnews, akhir tahun 2020.
Adi menegaskan, diferensiasi ini modal dasar untuk menderek elektabilitas. Dengan kata lain, AHY harus berhasil menjadi buah bibir publik.
( ).
Selain itu, lanjut Adi, Partai Demokrat mesti menciptakan momentum besar agar AHY makin dikenal publik sebagai calon presiden yang layak maju di Pilpres 2024. Menurutnya, Demokrat harus belajar dari pengalaman SBY dalam menggaet simpati publik. "Di sinilah kreativitas politik dibutuhkan. Tak mudah memang, tapi mesti terus dicoba," pungkas analis politik asal UIN Jakarta ini.
( ).
Diketahui, survei SMRC yang dirilis Selasa (29/12/2020) menunjukkan bahwa nama yang menempati elektabilitas paling tinggi bila pilpres dilakukan sekarang adalah Ganjar Pranowo dengan suara dukungan 15,7%. Kemudian Prabowo di posisi kedua dengan 14,9%, diikuti oleh Anies Baswedan11%, Sandiaga Uno 7,9%, Ridwan Kamil 7,1%, Agus Harimurti Yudhoyono 3,1%, dan Tri Rismaharini 3,1%.
(zik)