Satgas NU Peduli Covid-19 Gelar Refleksi Akhir Tahun

Kamis, 31 Desember 2020 - 16:48 WIB
loading...
Satgas NU Peduli Covid-19 Gelar Refleksi Akhir Tahun
Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Makky Zamzami memaparkan berbagai kegiatan dan capaian satgas NU Peduli Covid-19 dalam refleksi akhir tahun di Kantor PBNU Jakarta, Kamis (31/12/2020). FOTO/DOK.Satgas NU Peduli Covid-19
A A A
JAKARTA - Satgas NU Peduli COVID-19 menggelar refleksi akhir tahun sekaligus Peluncuran Car of Covid-19 Care (Mobil edukasi keliling CoC) dan Satgas Award di Kantor PBNU Jakarta, Kamis (31/12/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Makky Zamzami memaparkan berbagai kegiatan dan capaian satgas NU Peduli Covid-19 yang telah bekerja kurang lebih satu tahun, mulai Maret hingga akhir Desember 2020. Satgas NU Peduli Covid-19 telah dibentuk di seluruh tingkatan kepengurusan NU dari wilayah dan cabang untuk melakukan edukasi, penyuluhan pencegahan virus COVID-19, dan pelayanan medis bagi para pasien terkonfirmasi virus COVID-19.

"Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan pelatihan bagi para relawan tingkat pusat hingga daerah. Tujuannya untuk dapat memahami bagaimana melakukan edukasi di tengah-tengah komunitas dan masyarakat," Makky. ( )

Satgas NU Peduli Covid-19 adalah gabungan aksi cegah COVID-19 semua lembaga, banom, perguruan tinggi NU, asosiasi dan organisasi profesi. Satgas NU terdiri dari Lembaga Kesehatan NU, NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah NU (LAZISNU), Lembaga Penangulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI), Rabithah Maahid Islamiyah (RMI), Maarif, LKK, dan seluruh lembaga dan banom lainnya.

Berdasarkan data RMI NU, ratusan kiai dan nyai (pengasuh pesantren) wafat pada masa pandemi COVID-19 dan ada 112 pesantren terpapar virus corona. Sementara tercatat 507 tenaga kesehatan meninggal. Berdasar data UNICEF, sekitar 1,3 juta anak di dunia mengalami kesulitan belajar online.

Menyikapi pandemi Covid-19, Satgas NU Peduli Covid telah melakukan langkah nyata di antaranya membentuk posko NU Peduli Covid-19, baik di tingkat PWNU, PCNU maupun pesantren NU. Jumlah Posko NU Peduli Covid-19 provinsi yaitu 32 provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Papua Barat dan Riau (94%), yang aktif melaporkan 28 provinsi (87%). ( )

"Posko NU Peduli Covid-19 tingkat kabupaten ada 300 kabupaten, dari 514 kabupaten (58%), yang aktif melaporkan 86 kabupaten (29%). Sebanyak 3.500 satgas pesantren dari total 28.000 pesantren (12,5%) dengan jumlah relawan 9000 orang kader dan partisipan NU," katanya.

Adapun beberapa langkah konkret Satgas NU Peduli lainnya adalah:

1. Mobile swab PCR NU
Program ini didukung oleh Kementerian BUMN dan yayasan BUMN dan dimulai pada 16 November 2020. Progres kegiatan didukung dengan kerja sama Izin Lab RSUD Gunung Jati Cirebon dan sudah melatih 10 analis kesehatan. Saat ini juga telah dilaksanakan uji coba di dua pesantren yakni di Depok dan Cirebon. Sebanyak 200 orang telah terlayani, tapi masih terkendala harga tinggi reagen dan nomor register rujukan. Selain itu ada program Swab for Virtual Heroes yang didukung oleh National Hospital Surabaya.

RMINU bekerja sama dengan Arsinu dan RS UNIPDU Medika meluncurkan Laboratorium RT-PCR Test dan program Swab For Spiritual Heroes atau program swab gratis untuk para kiai dan nyai. Di bulan Desember ini juga sudah melakukan 500-an testing dan total 137 swab gratis. Sedangkan NU Care-LAZISNU melakukan swab gratis untuk guru ngaji kerja sama dengan Tokopedia Salam.



2. Mobil edukasi keliling CoC
Program ini adalah sarana penyampaian edukasi Covid-19 dengan sosialisasi keliling tentang virus Covid-19 menggunakan bahasa daerah dengan metode edutainment (edukasi entertainment) sesuai kearifan lokal. Bentuk Addlibs berupa jingle, pantun, shalawat, ceramah, woro-woro. Aksi mobil CoC ini sudah menjangkau 202.852 orang teredukasi dengan 1293 mobil di 86 kabupaten se-Indonesia.

Total ada 18 bahasa daerah yang diproduksi dengan harapan kegiatan mobil edukasi keliling ini mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 dan mengubah perilaku masyarakat untuk mempraktikkan protokol kesehatan cegah Covid-19.

Dengan technical assistance dari UNICEF, aksi tersebut akan serentak dilaksanakan di 18 Kabupaten, yang dilepas oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Ada 5 mobil COC yang diberangkatkan dari DKI Jakarta dengan titik berangkat dari kantor PBNU dan 13 kabupaten yang lainnya yaitu dari Provinsi Jawa Timur (Pasuruan, Jombang, Malang, Tuban, Surabaya), Jawa Tengah (Demak, Pati), Jawa Barat (Depok, Bekasi, Cianjur, Tangerang Selatan, Banten, dan Mataram (NTB).

3. Pelatihan satgas pesantren, komunitas, dan relawan
Sampai saat ini jumlah pelatihan yang telah dilaksanakan, baik offline maupun online oleh Satgas NU Peduli Covid-19 sebanyak 3.559 kali dengan total yang dilatih 85.443 orang.

4. Pemberian bantuan dan pendampingan pesantren
Kegiatan ini adalah follow-up pendampingan dengan kunjungan pesantren, via group WA dan aplikasi kesehatan. Ada 28 Pesantren terpapar yang didampingi secara intens oleh dokter, konsultan protokol kesehatan, ahli media dan humas, bekerja bersama Aliansi Nahdliyin. RMI NU, didukung oleh PCINU Eropa dengan meluncurkan 'Strategic 19' yakni program surveillance untuk deteksi dini COVID-19 di pesantren.

5. Pemulasaran jenazah Covid-19
Langkah ini untuk memastikan prosedur sesuai protokol RS dan hasil Bahtsul Masail NU dan MUI dengan pemantauan oleh kiai melalui pelibatan tokoh agama dalam kesesuaian dengan syariat. Pelayanan yang dilakukan satgas secara nasional saat ini sebanyak 89 orang jenazah. Tim menggunakan APD memantau proses dari tayamum, kafan, mensholatkan, menguburkan.

6. Bahtsul masail Covid-19
Kegiatan ini menghasilkan 10 Fatwa (Fiqih Sholat Dokter Dengan APD Sholat jumat saat Covid, Pemulasaran jenazah Covid.

7. Sembako Fintech
Program ini dilakukan bekerja sama dengan fintech dalam bentuk bantuan melalui warung-warung lokal yang ddi dalamnya terdapat dashboard pemantauan distribusi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh LPBI dengan Technical Assistance DFAT dan juga oleh LAZISNU. Total penerima manfaat sembako yaitu 1.431.475 orang.

8. Aplikasi SalamDoc
Ini adalah program RMI bekerja sama dengan PDNU dan Cronos dengan meluncurkan aplikasi telemedicine gratis dibayar Al-Fatihah pertama di dunia. Aplikasi dipersembahkan untuk pesantren agar memiliki akses ke dokter secara gratis. Sampai dengan 15 Desember terdapat 93 dokter dan 767 pesantren di dalamnya.

"Saat ini ada 22 Rumah sakit NU yang merawat pasien Covid-19. Sementara total nominal dana semua aktivitas NU Peduli Covid-19 mencapai Rp600 miliar yang terdiri dari Satgas Pusat Rp100 miliar dan daerah Rp500 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk ekonomi 20%, sosialisasi promosi kesehatan 30%, logistik 50%, dan penerima manfaat 70 juta orang," kata Makky.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2109 seconds (0.1#10.140)