Varian Virus Corona Diduga Sudah Masuk ke Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belakangan ini ditemukan varian baru dari virus Corona (Covid-19) di Inggris. Virus corona varian baru itu disebut lebih cepat menular dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menduga varian baru virus Covid-19 dari Inggris telah menyebar ke Indonesia. Apalagi dikabarkan telah masuk di negara tetangga Indonesia yakni, Singapura. “Ini harus benar-benar disikapi, apalagi dengan potensi ya besar kemungkinan ini (virus Covid-19) jenis baru (sudah sampai) di Indonesia,” kata Dicky saat dihubungi, Selasa (29/12/2020). (Baca juga: Teror 7 Negara, Kecepatan Penularan Mutasi VUI-202012/01 Melebihi COVID-19)
Hanya saja menurut Dicky varian baru virus Corona ini belum terlalu besar ditemukan di Indonesia. “Walaupun belum terlalu besar (jumlah varian baru Covid-19),” bebernya. (Baca juga: Ngeri! Mutan Baru Virus Corona Bisa Bikin RI 'Lockdown' Lagi)
Di sisi lain, Dicky meminta pemerintah dapat mengantisipasi. Ini diperlukan agar tidak membuat jumlah masyarakat semakin banyak tertular virus ini. “Ini tapi yang jelas ini akan menambah beban di layanan kesehatan dalam waktu kedepan ini. Ditambah perburukan lainnya,” pungkasnya.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menduga varian baru virus Covid-19 dari Inggris telah menyebar ke Indonesia. Apalagi dikabarkan telah masuk di negara tetangga Indonesia yakni, Singapura. “Ini harus benar-benar disikapi, apalagi dengan potensi ya besar kemungkinan ini (virus Covid-19) jenis baru (sudah sampai) di Indonesia,” kata Dicky saat dihubungi, Selasa (29/12/2020). (Baca juga: Teror 7 Negara, Kecepatan Penularan Mutasi VUI-202012/01 Melebihi COVID-19)
Hanya saja menurut Dicky varian baru virus Corona ini belum terlalu besar ditemukan di Indonesia. “Walaupun belum terlalu besar (jumlah varian baru Covid-19),” bebernya. (Baca juga: Ngeri! Mutan Baru Virus Corona Bisa Bikin RI 'Lockdown' Lagi)
Di sisi lain, Dicky meminta pemerintah dapat mengantisipasi. Ini diperlukan agar tidak membuat jumlah masyarakat semakin banyak tertular virus ini. “Ini tapi yang jelas ini akan menambah beban di layanan kesehatan dalam waktu kedepan ini. Ditambah perburukan lainnya,” pungkasnya.
(cip)