Bursa Calon Kapolri Pengganti Idham, Tiga Sosok Ini Dinilai Punya Peluang
loading...
A
A
A
Sebelumnya, Staf Pengajar Universitas Tarumanagara Urbanisasi memprediksi Boy Rafli sangat layak untuk menjadi Kapolri. Selain sosok humanis, ia juga memiliki kemampuan komunikasi ke segala lini.
“Hal ini merupakan modal sekaligus Prestasi Komjen Boy Rafly ketika Menjadi Kadiv Humas Polri,” kata Urbanisasi.
Salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Antitror.“Kasus Terorisme yang ditangani Pak Boy termasuk kasus berskala besar dan jangkauannya internasional, beliau menangani kasus bom Bali,” ujar Urbanisasi.
(Baca juga : Neverland Michael Jackson Terjual Rp313 Miliar pada Miliarder Burkle )
Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, Nurdin M Top. Bahkan, dengan Ustaz Abu Bakar Baa’syir.
Boy dinilai memiliki loyalitas pengabdian, profesionalisme dan integritas yang tak diragukan.
Sementara Agus Andrianto berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjabat Kabaharkam, dia menduduki posisi Kapolda Sumut menggantikan Komjen Firli Bahuri yang menjadi Ketua KPK. Dia gencar mengampanyekan penggunakan produk dalam negeri di institusi kepolisian.
Lulusan Akpol 1989 ini pernah dianugerahi beberapa tanda penghormatan. Dia sangat terkenal ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016 saat menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
“Hal ini merupakan modal sekaligus Prestasi Komjen Boy Rafly ketika Menjadi Kadiv Humas Polri,” kata Urbanisasi.
Salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Antitror.“Kasus Terorisme yang ditangani Pak Boy termasuk kasus berskala besar dan jangkauannya internasional, beliau menangani kasus bom Bali,” ujar Urbanisasi.
(Baca juga : Neverland Michael Jackson Terjual Rp313 Miliar pada Miliarder Burkle )
Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, Nurdin M Top. Bahkan, dengan Ustaz Abu Bakar Baa’syir.
Boy dinilai memiliki loyalitas pengabdian, profesionalisme dan integritas yang tak diragukan.
Sementara Agus Andrianto berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjabat Kabaharkam, dia menduduki posisi Kapolda Sumut menggantikan Komjen Firli Bahuri yang menjadi Ketua KPK. Dia gencar mengampanyekan penggunakan produk dalam negeri di institusi kepolisian.
Lulusan Akpol 1989 ini pernah dianugerahi beberapa tanda penghormatan. Dia sangat terkenal ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016 saat menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
(dam)