RS Darurat Corona Wisma Atlet di Tower 5 Isolasi Mandiri Sisa 400 Bed

Rabu, 23 Desember 2020 - 18:16 WIB
loading...
RS Darurat Corona Wisma...
Koordinator RS Darurat Covid-19, Mayjen TNI dr Tugas Ratmono mengatakan hunian di Tower 5 untuk isolasi mandiri pasien OTG sebesar 69,87% atau tinggal 400 bed. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Koordinator RS Darurat Covid-19, Mayjen TNI dr Tugas Ratmono mengatakan saat ini tingkat hunian di Tower 5 untuk isolasi mandiri pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) sebesar 69,87% atau tinggal 400 bed untuk tempat tidur saja.

(Baca juga: Semua Pasien Corona OTG Ditempatkan di RS Darurat Wisma Atlet Pademangan)

"Dan saat ini Tower 5 ini adalah huniannya 69,87%. Jadi ini masih ada 400 bed lebih lah kita kira yang bisa menampung," ungkap Tugas dalam “Update RSDC: Libur Aman Tanpa Bepergian” dari Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (23/12/2020).

(Baca juga: Hati-hati Bro & Sis! Jangan Sampai Pulang Liburan Dirawat di Wisma Atlet)

Sehingga, kata Tugas, untuk Tower 5 di Wisma Atlet diputuskan bergantian dengan Tower 8 di Pademangan.

"Jadi, akhirnya kita bergantian dengan Tower 8 yang di Pademangan. Jadi di sana kalau Tower 8 sudah meningkat ya kita di stop di sana. Kemudian kami mengisi lagi, meningkat lagi kami isi di Tower 5 gitu ya kita stop masuk ke Tower 8," katanya.

"Dan ini kita terus pantau dengan Tower 8, sehingga Tower OTG ini betul-betul optimal untuk memberikan layanan pada pasien. Jadi Tower 5 di Wisma Atlet Kemayoran dan Tower 8 di Pademangan," ungkap Tugas.

Tugas pun menegaskan jika Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran bukan tidak lagi menerima pasien, tapi hanya bergiliran saja. “Ya, kita atur, kita atur koordinasi sedemikian rupa, sehingga ini adalah memberikan sesuatu kenyamanan.

Karena kita betul-betul memperhatikan para perawat, para dokter dan para tenaga yang lain supaya mereka betul-betul dalam kondisi yang selalu fresh.”

Dengan begitu, kondisi para tenaga kesehatan di sana akan tetap terjaga. "Karena dengan meningkatnya katakanlah sampai di atas 80%, pasti akan memberikan suatu tingkat volume pekerjaan yang tinggi, kelelahan dan stresor yang lebih tinggi. Ini yang kita harus jaga betul," jelas Tugas.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)