Pemeriksaan Spesimen COVID-19 Kini Tersebar di 30 Provinsi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona ( COVID-19 ), Achmad Yurianto mengungkapkan dalam rangka menemukan kasus positif COVID-19, pemerintah terus menambah kapasitas pemeriksaan spesimen. Pemerintah kemaren mengirimkan 6.300 catridge ke 64 rumah sakit di 64 kabupaten/Kota di 30 provinsi.
“Kami sudah mengirimkan catridge pemeriksaan COVID-19 yang bisa dilakukan dengan menggunakan mesin TCM, Tes Cepat Molekuler TB yang saat ini sudah tersebar di seluruh wilayah Tanah Air sejak tahun 2015. Kemarin kami sudah menyebarkan mengirimkan 6.300 catridge ke 64 rumah sakit di 64 Kabupaten/Kota di 30 provinsi,” ujar Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (13/5/2020). (Baca juga: Bertambah 689, Jumlah Positif Corona di Indonesia Menjadi 15.438 Orang )
Bahkan, kini Kabupaten Yapen Provinsi Papua pun sudah bisa melaksanakan pemeriksaan spesimen secara mandiri. “Sehingga sekarang Kabupaten Yapen pun mampu melakukan pemeriksaan COVID-19 secara mandiri dengan menggunakan mesin TCM,” jelas Yuri.
Peningkatan kapasitas pemeriksaan juga dilakukan dengan memanfaatkan mesin PCR untuk pengetesan HIV/AIDS. “Hal yang sama juga kita tingkatkan dengan memanfaatkan mesin PCR yang selama ini digunakan untuk melakukan penilaian pengukuran viral load pada HIV/AIDS. Mesin ini juga sudah tersebar di banyak daerah dan ini adalah bagian dari program,” terang Yuri.
Kemaren, kata Yuri, di DKI Jakarta untuk pengetesan dengan viral load PCR HIV/AIDS sudah mampu melaksanakan 2.592 tes di dua rumah sakit. “Selain itu, di DIY kita tambahkan 480 tes, di Jawa Timur 768 tes, Nusa Tenggara Timur di kota Kupang sudah kita tambahkan dengan 480 tes. Di Papua kita tambahkan 1.440 tes,” katanya.
“Artinya, bahwa semakin banyak sekarang yang kita bisa lakukan untuk melaksanakan tes. Kami juga sudah menyebar kan ini ke beberapa kota di daerah Sumatera khususnya di Nias. Kemudian di Kalimantan Tengah, di Papua kemudian Papua Barat, NTT termasuk di Maluku Utara,” sambung Yuri. ( )
Sehingga, jelas Yuri sampai dengan hari ini spesimen yang telah diperiksa adalah sebanyak 169.195 spesimen. “Jumlah ini adalah gabungan dari pemeriksaan dengan menggunakan Real Time PCR maupun dengan pemeriksaan tes cepat molekuler. Ini kita ambil dari jumlah kasus sebanyak 123.572 orang,” tutupnya.
“Kami sudah mengirimkan catridge pemeriksaan COVID-19 yang bisa dilakukan dengan menggunakan mesin TCM, Tes Cepat Molekuler TB yang saat ini sudah tersebar di seluruh wilayah Tanah Air sejak tahun 2015. Kemarin kami sudah menyebarkan mengirimkan 6.300 catridge ke 64 rumah sakit di 64 Kabupaten/Kota di 30 provinsi,” ujar Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (13/5/2020). (Baca juga: Bertambah 689, Jumlah Positif Corona di Indonesia Menjadi 15.438 Orang )
Bahkan, kini Kabupaten Yapen Provinsi Papua pun sudah bisa melaksanakan pemeriksaan spesimen secara mandiri. “Sehingga sekarang Kabupaten Yapen pun mampu melakukan pemeriksaan COVID-19 secara mandiri dengan menggunakan mesin TCM,” jelas Yuri.
Peningkatan kapasitas pemeriksaan juga dilakukan dengan memanfaatkan mesin PCR untuk pengetesan HIV/AIDS. “Hal yang sama juga kita tingkatkan dengan memanfaatkan mesin PCR yang selama ini digunakan untuk melakukan penilaian pengukuran viral load pada HIV/AIDS. Mesin ini juga sudah tersebar di banyak daerah dan ini adalah bagian dari program,” terang Yuri.
Kemaren, kata Yuri, di DKI Jakarta untuk pengetesan dengan viral load PCR HIV/AIDS sudah mampu melaksanakan 2.592 tes di dua rumah sakit. “Selain itu, di DIY kita tambahkan 480 tes, di Jawa Timur 768 tes, Nusa Tenggara Timur di kota Kupang sudah kita tambahkan dengan 480 tes. Di Papua kita tambahkan 1.440 tes,” katanya.
“Artinya, bahwa semakin banyak sekarang yang kita bisa lakukan untuk melaksanakan tes. Kami juga sudah menyebar kan ini ke beberapa kota di daerah Sumatera khususnya di Nias. Kemudian di Kalimantan Tengah, di Papua kemudian Papua Barat, NTT termasuk di Maluku Utara,” sambung Yuri. ( )
Sehingga, jelas Yuri sampai dengan hari ini spesimen yang telah diperiksa adalah sebanyak 169.195 spesimen. “Jumlah ini adalah gabungan dari pemeriksaan dengan menggunakan Real Time PCR maupun dengan pemeriksaan tes cepat molekuler. Ini kita ambil dari jumlah kasus sebanyak 123.572 orang,” tutupnya.
(kri)