Menang Quick Count, Gibran dan Bobby Harus Bisa Buktikan ke Publik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah nama calon kepala daerah yang menang dalam hitung cepat Pilkada Serentak 2020, di antaranya Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution , memiliki kekerabatan dengan penguasa. Dinasti politik baru pun muncul dalam perpolitikan Tanah Air.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, tak ada aturan baku yang melarang hadirnya dinasti politik dalam pilkada. Misalnya, kata Adi, kemenangan Pilar Saga Ichsan(Calon Wakil Wali Kota) di Kota Tangerang Selatan sebagai representasi dari keluarga atau dinasti politik Banten.
"Dinasti Atut (mantan Gubernur Banten) tak tergantikan. Solid dan kuat. Karena penantangnya dua calon, sehingga yang ingin ganti dominasi Atut terbelah dua," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (10/12/2020).
Menurut Adi, kondisi yang sama juga tampak di daerah lain. Misalnya, kemenangan putra Presiden, Gibran Rakabuming Raka , di Pilkada Solo, dan menantu Presiden, Bobby Nasution di Kota Medan, serta calon kepala daerah lain yang dianggap memiliki kekerabatan dengan kekuasaan politik di daerah.
( ).
Adi menuturkan, berbeda dengan dinasti Atut yang dilanjutkan oleh Pilar selaku keponakan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, kehadiran Gibran dan Bobby patut dianggap sebagai dinasti politik baru. Sebagai wajah politik baru, Adi menilai, kehadiran keduanya di pentas kepemimpinan daerah harus bisa dibuktikan kepada publik.
( ).
"(Kemenangan Gibran dan Bobby) bisa disebut wajah-wajah baru dinasti politik. Kalo Atut (Banten) dinasti lama. Tangsel masih dominasi dinasti lama," tandas analis politik asal UIN Jakarta ini.
Lihat Juga: Sebut Pemecatan Jokowi oleh PDIP sebagai Karma Politik, Omongan Dino Patti Djalal Titipan SBY?
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, tak ada aturan baku yang melarang hadirnya dinasti politik dalam pilkada. Misalnya, kata Adi, kemenangan Pilar Saga Ichsan(Calon Wakil Wali Kota) di Kota Tangerang Selatan sebagai representasi dari keluarga atau dinasti politik Banten.
"Dinasti Atut (mantan Gubernur Banten) tak tergantikan. Solid dan kuat. Karena penantangnya dua calon, sehingga yang ingin ganti dominasi Atut terbelah dua," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (10/12/2020).
Menurut Adi, kondisi yang sama juga tampak di daerah lain. Misalnya, kemenangan putra Presiden, Gibran Rakabuming Raka , di Pilkada Solo, dan menantu Presiden, Bobby Nasution di Kota Medan, serta calon kepala daerah lain yang dianggap memiliki kekerabatan dengan kekuasaan politik di daerah.
( ).
Adi menuturkan, berbeda dengan dinasti Atut yang dilanjutkan oleh Pilar selaku keponakan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, kehadiran Gibran dan Bobby patut dianggap sebagai dinasti politik baru. Sebagai wajah politik baru, Adi menilai, kehadiran keduanya di pentas kepemimpinan daerah harus bisa dibuktikan kepada publik.
( ).
"(Kemenangan Gibran dan Bobby) bisa disebut wajah-wajah baru dinasti politik. Kalo Atut (Banten) dinasti lama. Tangsel masih dominasi dinasti lama," tandas analis politik asal UIN Jakarta ini.
Lihat Juga: Sebut Pemecatan Jokowi oleh PDIP sebagai Karma Politik, Omongan Dino Patti Djalal Titipan SBY?
(zik)