Kemenangan Gibran dan Bobby Sempurnakan Dinasti Politik Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemenangan anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Kota Solo dan menantuny Bobby Nasution di Pilkada Kota Medan menuai sorotan publik.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, kemenangan Gibran tak lepas dari figur ayahnya juga mesin partai yang dianggap cukup dominan di Solo.
"Sementara kompetitor Gibran dari sisi ketokohan tidak berimbang, popularitas yang terbangun hanya menjelang pemilihan, juga minim dukungan tokoh berpengaruh, dari komposisi ini Gibran berpeluang mudah untuk menang," tutur Dedi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (10/12/2020).
(Baca: Gibran dan Bobby Menang, Daftar Kekerabatan Pejabat Publik Makin Panjang)
Dedi mengatakan, kemenangan Gibran tentu saja menjadi peluang bagi keluarga Jokowi tidak saja dari aspek kepemimpinan politik Tanah Air, tetapi menyangkut 'korporasi' keluarga. Mengingat, selain Gibran, di saat bersamaan, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga menjadi jawara pilkada kota Medan versi quick count.
(Baca: Golput Rajai Hasil Penghitungan Suara di TPS Tempat Bobby Nasution Mencoblos)
Dia melihat, baik Gibran maupun Bobby sama-sama memiliki jaringan bisnis yang tidak kecil untuk ukuran usia mereka, begitu halnya dengan karier bisnis Jokowi sebelum menjadi kepala daerah dan kini menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia ini.
"Ini akan menjadi kekerabatan politik paling lengkap, kekuasaan bertemu dengan kapitalis. Dan demokrasi mengizinkan kondisi tersebut mengemuka," ujarnya.
Lihat Juga: Sebut Pemecatan Jokowi oleh PDIP sebagai Karma Politik, Omongan Dino Patti Djalal Titipan SBY?
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, kemenangan Gibran tak lepas dari figur ayahnya juga mesin partai yang dianggap cukup dominan di Solo.
"Sementara kompetitor Gibran dari sisi ketokohan tidak berimbang, popularitas yang terbangun hanya menjelang pemilihan, juga minim dukungan tokoh berpengaruh, dari komposisi ini Gibran berpeluang mudah untuk menang," tutur Dedi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (10/12/2020).
(Baca: Gibran dan Bobby Menang, Daftar Kekerabatan Pejabat Publik Makin Panjang)
Dedi mengatakan, kemenangan Gibran tentu saja menjadi peluang bagi keluarga Jokowi tidak saja dari aspek kepemimpinan politik Tanah Air, tetapi menyangkut 'korporasi' keluarga. Mengingat, selain Gibran, di saat bersamaan, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga menjadi jawara pilkada kota Medan versi quick count.
(Baca: Golput Rajai Hasil Penghitungan Suara di TPS Tempat Bobby Nasution Mencoblos)
Dia melihat, baik Gibran maupun Bobby sama-sama memiliki jaringan bisnis yang tidak kecil untuk ukuran usia mereka, begitu halnya dengan karier bisnis Jokowi sebelum menjadi kepala daerah dan kini menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia ini.
"Ini akan menjadi kekerabatan politik paling lengkap, kekuasaan bertemu dengan kapitalis. Dan demokrasi mengizinkan kondisi tersebut mengemuka," ujarnya.
Lihat Juga: Sebut Pemecatan Jokowi oleh PDIP sebagai Karma Politik, Omongan Dino Patti Djalal Titipan SBY?
(muh)