Akan Diuji Mutu BPOM, 1,2 Juta Vaksin Sinovac Disimpan di Bio Farma

Senin, 07 Desember 2020 - 10:09 WIB
loading...
Akan Diuji Mutu BPOM, 1,2 Juta Vaksin Sinovac Disimpan di Bio Farma
1,2 juta vaksin Sinovac asal China masih membutuhkan uji mutu BPOM sebelum memperoleh izin penggunaan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta semalam, langsung dibawa ke Kantor Pusat PT Bio Farma di Kota Bandung. Dikutip dari pers rilis Biro Pers Setpres, dari warehouse terminal cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, vaksin yang disimpan dalam 7 envirotainer diangkut menggunakan tiga truk.

Pada Senin, (7/12/2020) dini hari, rangkaian kendaraan pengangkut vaksin mulai berjalan menuju Bio Farma. Rangkaian kendaraan ini turut dikawal secara ketat oleh aparat keamanan. Setelah menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam, rangkaian kendaraan pembawa vaksin tiba di Bio Farma sekitar pukul 03.45 WIB.

(Baca: 1,2 Juta Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia, Jokowi: Masih Memerlukan Uji Ilmiah)

Vaksin kemudian dipindahkan dari envirotainer untuk disimpan di cool room bersuhu 2-8 derajat celcius. Ruangan tersebut telah disterilisasi dan disiapkan khusus untuk menyimpan vaksin Covid-19. Sampel vaksin lalu akan diambil untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ) dan Bio Farma.

Tadi malam Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa adanya vaksin bisa segera mencegah meluasnya wabah covid-19. Namun diperlukan tahapan-tahapan ilmiah sebelum dilakukan vaksinasi. “Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari BPOM,” katanya dalam keterangan persnya, Minggu (6/12/2020).

(Baca: Diangkut dari China, 1,2 Juta Vaksin Covid-19 Gunakan Kargo Khusus)

Dia juga menegaskan bahwa setelah tiba di Indonesia vaksin-vaksin tersebut akan melalui prosedur ilmiah untuk menjamin keefektifan dan keamanannya.

“Perlu saya tegaskan pertama seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. Pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai,” ungkapnya.

(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)

Selain itu sistem distribusi juga tengah disiapkan. Termasuk juga peralatan, sumber daya manusia (SDM) , dan tata kelola vaksinasi.

“Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi. Dan saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai, semua sudah dalam keadaan siap,” pungkasnya.

(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1743 seconds (0.1#10.140)