Tanpa PSBB, Bali Dinilai Berhasil Tangani Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo membenarkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa ada daerah yang tidak menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tapi berhasil menangani Corona.
Daerah tersebut, diakui Doni, salah satunya adalah Provinsi Bali. “Ada daerah yang tidak PSBB tapi berhasil. Tadi sudah dilihat Provinsi Bali salah satu di antara provinsi yang tidak menetapkan PSBB tapi menunjukkan angka laju penambahan positif berkurang. Pasien di rumah sakit banyak yang sembuh dan tidak ada penambahan angka kematian,” kata Doni seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (12/5/2020).
Dia mengatakan, pemerintah pusat menghargai keputusan Provinsi Bali untuk tidak melakukan PSBB. Namun hal tersebut harus dibarengi dengan usaha maksimal dalam penanganan Covid-19.
“Walau memutuskan tidak memilih PSBB, tapi Bali telah melakukan upaya secara maksimal dengan memanfaatkan kearifan lokal, menggerakkan desa adat, gotong royong berbasis adat. Jadi di tingkat desa adat ada gugus tugas desa adat,” ungkapnya.( )
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, Bali sampai saat ini sama sekali belum memberlakukan PSBB. Meski begitu penanganan terhadap Corona berjalan cukup baik. Saat ini kasus positif Corona Bali berjumah 314 kasus.
“Rata-rata penambahan per hari tujuh orang. Yang sembuh sudah sekarang ini sudah mencapai 210 atau 67 persen. Sedangkan yang meninggal masih tetap empat orang. Tentu kita akan tahan supaya tetap empat orang jangan sampai ada penambahan. Jadi pesentase 1,27 persen,” katanya.
I Wayan Koster menegaskan akan terus menahan laju penambahan kasus positif Corona. Selain itu juga akan meningkatkan angka kesembuhan dan menahan angka kematian.
“Jadi secara kumulatif jumlah pasien di rumah akan terus menurun. Saat ini dirawat sekarang 100 orang atau 32 persen,” ungkapnya.
I wayan mengatakan, Bali dalam penanganan Corona mengandalkan keberadaan desa adat. Ada sebanyak 1.493 desa di Bali yang dapat mengendalikan pergerakan masyarakat di wilayahnya masing-masing.
“Karena desa adat punya hukum adat, warga jadi tertib dan disiplin. Sejauh ini berjalan sangat baik. Selain itu kelebihan desa adat selain upaya biasa yang sifatnya terlihat, di desa adat ada juga satu keyakinan ritual agama dalam bentuk Niskala, suatu ritual adat keagamaan yang menjadi keyakinan masyarakat Bali ketika ada wabah seperti ini, itu memang ada warisan para leluhur yang bisa jadi pedoman untuk jadi ritual. Para leluhur mengajarkan kalau ada wabah, ada cara sendiri penanganan secara ritual,” tuturnya.
Daerah tersebut, diakui Doni, salah satunya adalah Provinsi Bali. “Ada daerah yang tidak PSBB tapi berhasil. Tadi sudah dilihat Provinsi Bali salah satu di antara provinsi yang tidak menetapkan PSBB tapi menunjukkan angka laju penambahan positif berkurang. Pasien di rumah sakit banyak yang sembuh dan tidak ada penambahan angka kematian,” kata Doni seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (12/5/2020).
Dia mengatakan, pemerintah pusat menghargai keputusan Provinsi Bali untuk tidak melakukan PSBB. Namun hal tersebut harus dibarengi dengan usaha maksimal dalam penanganan Covid-19.
“Walau memutuskan tidak memilih PSBB, tapi Bali telah melakukan upaya secara maksimal dengan memanfaatkan kearifan lokal, menggerakkan desa adat, gotong royong berbasis adat. Jadi di tingkat desa adat ada gugus tugas desa adat,” ungkapnya.( )
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, Bali sampai saat ini sama sekali belum memberlakukan PSBB. Meski begitu penanganan terhadap Corona berjalan cukup baik. Saat ini kasus positif Corona Bali berjumah 314 kasus.
“Rata-rata penambahan per hari tujuh orang. Yang sembuh sudah sekarang ini sudah mencapai 210 atau 67 persen. Sedangkan yang meninggal masih tetap empat orang. Tentu kita akan tahan supaya tetap empat orang jangan sampai ada penambahan. Jadi pesentase 1,27 persen,” katanya.
I Wayan Koster menegaskan akan terus menahan laju penambahan kasus positif Corona. Selain itu juga akan meningkatkan angka kesembuhan dan menahan angka kematian.
“Jadi secara kumulatif jumlah pasien di rumah akan terus menurun. Saat ini dirawat sekarang 100 orang atau 32 persen,” ungkapnya.
I wayan mengatakan, Bali dalam penanganan Corona mengandalkan keberadaan desa adat. Ada sebanyak 1.493 desa di Bali yang dapat mengendalikan pergerakan masyarakat di wilayahnya masing-masing.
“Karena desa adat punya hukum adat, warga jadi tertib dan disiplin. Sejauh ini berjalan sangat baik. Selain itu kelebihan desa adat selain upaya biasa yang sifatnya terlihat, di desa adat ada juga satu keyakinan ritual agama dalam bentuk Niskala, suatu ritual adat keagamaan yang menjadi keyakinan masyarakat Bali ketika ada wabah seperti ini, itu memang ada warisan para leluhur yang bisa jadi pedoman untuk jadi ritual. Para leluhur mengajarkan kalau ada wabah, ada cara sendiri penanganan secara ritual,” tuturnya.