PCINU Sedunia: Penting Edukasi Publik Terkait Vaksin, Berantas Mafia Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) lintas negara berpendapat bahwa penting bagi pemerintah dan ormas untuk mengedukasi publik terkait vaksin. Selain itu, pemerintah harus serius memberantas mafia kesehatan, agar vaksin tidak jadi komoditas yang menguntungkan segelintir pihak.
Hal ini disampaikan Rais Syuriah PCINU Australia-New Zealand, Gus Nadirsyah Hosein, dalam agenda Istighotsah dan doa bersama PCINU Sedunia pada Sabtu, 5 Desember 2020, pukul 16.00-18.00 WIB/09.00-11.00 GMT. Agenda ini dikoordinasi oleh Munawir Aziz (Sekretaris PCINU United Kingdom) dan dimoderatori oleh KH. Ahmad Munji (PCINU Turkey). Hadir dalam agenda ini, KH. Robikin Emhas (Ketua PBNU), KH. Aizuddin Abdurrahman, KH. Andi Najmi, serta Bu Nyai Noorhayati Said Aqil (Muslimat NU). Dalam doa bersama, dipandu oleh KH. Imron Masyhudi (PCINU Arab Saudi), KH. Mukhlashon Jalaluddin (PCINU Mesir), KH. Didiek S Wiyono (PCINU UK), KH. Imron Rosyadi Hamid (PCINU Tiongkok), dan Prof. Etin Anwar (PCINU AS-Canada). (Baca juga: Positif Covid-19, Ketum PBNU Kiai Said Aqil Mohon Doa Kesembuhan)
Gus Nadirsyah Hosein menyampaikan, bahwa kiai-kiai memang berkhidmah luar biasa, tapi sekarang harus tegas untuk protokol kesehatan. "Fenomena para kiai kita yang terpapar virus Covid, ini menunjukkan bahwa para kiai kita berkhidmah pada ummat. Seluruh waktu yang dimiliki, didedikasikan untuk ummat. Itu sebabnya, para kiai kita tidak bisa lockdown, hanya beraktivitas di rumah saja," ungkap Guru Besar Monash University, Australia itu. (Baca juga: Vaksin Merah Putih Masuk Uji Praklinis)
Pada agenda diskusi, Gus Nadir juga mendorong agar ada edukasi publik terkait vaksin. "Pemerintah ini seolah-olah strateginya hanya bergantung pada vaksin. Maka perlu ada antisipasi, dalam beberapa waktu ke depan. Yakni, akan ada perdebatan apakah vaksin itu halal atau tidak? Jadi harus ada edukasi yang tepat, jangan sampai efek samping vaksin nanti diblow up hingga menimbulkan kesalahpahaman."
Lebih lanjut, Gus Nadir menyampaikan pentingnya memberantas mafia kesehatan. "Ada tantangan dari mafia kesehatan, serta kelompok yang ingin ambil untung dari peredaran vaksin ini. Itu jadi tantangan bersama yang harus dicarikan jalan keluarnya," demikian pendapat Gus Nadir.
Sekretaris PCINU US-Canada Etin Anwar, menyampaikan pentingnya kesembuhan kesehatan, ekonomi dan lingkungan. "Saat ini kita doa bersama untuk kesembuhan kesehatan, sekaligus juga kesembuhan ekonomi dan lingkungan. Memang ekonomi global saat ini cenderung kurang berpihak pada kelompok lemah. Nah, inilah ke depan, banyak hal yang harus kita lakukan bersama, untuk kesembuhan ekonomi dan lingkungan," terangnya.
sekretaris PCINU UK Munawir Aziz, mengajak nahdliyyin lintas negara untuk saling berkolaborasi dan membagun kerja sama lintas pihak. "Insya Allah, ke depan akan ada program-program bersama, tentu dengan arahan dari PBNU dan dukungan PCINU lintas negara," jelasnya
Lihat Juga: Ulama Sepuh dan Ribuan Warga 21 Kecamatan Lombok Timur Kukuhkan Dukungan untuk Rohmi-Firin
Hal ini disampaikan Rais Syuriah PCINU Australia-New Zealand, Gus Nadirsyah Hosein, dalam agenda Istighotsah dan doa bersama PCINU Sedunia pada Sabtu, 5 Desember 2020, pukul 16.00-18.00 WIB/09.00-11.00 GMT. Agenda ini dikoordinasi oleh Munawir Aziz (Sekretaris PCINU United Kingdom) dan dimoderatori oleh KH. Ahmad Munji (PCINU Turkey). Hadir dalam agenda ini, KH. Robikin Emhas (Ketua PBNU), KH. Aizuddin Abdurrahman, KH. Andi Najmi, serta Bu Nyai Noorhayati Said Aqil (Muslimat NU). Dalam doa bersama, dipandu oleh KH. Imron Masyhudi (PCINU Arab Saudi), KH. Mukhlashon Jalaluddin (PCINU Mesir), KH. Didiek S Wiyono (PCINU UK), KH. Imron Rosyadi Hamid (PCINU Tiongkok), dan Prof. Etin Anwar (PCINU AS-Canada). (Baca juga: Positif Covid-19, Ketum PBNU Kiai Said Aqil Mohon Doa Kesembuhan)
Gus Nadirsyah Hosein menyampaikan, bahwa kiai-kiai memang berkhidmah luar biasa, tapi sekarang harus tegas untuk protokol kesehatan. "Fenomena para kiai kita yang terpapar virus Covid, ini menunjukkan bahwa para kiai kita berkhidmah pada ummat. Seluruh waktu yang dimiliki, didedikasikan untuk ummat. Itu sebabnya, para kiai kita tidak bisa lockdown, hanya beraktivitas di rumah saja," ungkap Guru Besar Monash University, Australia itu. (Baca juga: Vaksin Merah Putih Masuk Uji Praklinis)
Pada agenda diskusi, Gus Nadir juga mendorong agar ada edukasi publik terkait vaksin. "Pemerintah ini seolah-olah strateginya hanya bergantung pada vaksin. Maka perlu ada antisipasi, dalam beberapa waktu ke depan. Yakni, akan ada perdebatan apakah vaksin itu halal atau tidak? Jadi harus ada edukasi yang tepat, jangan sampai efek samping vaksin nanti diblow up hingga menimbulkan kesalahpahaman."
Lebih lanjut, Gus Nadir menyampaikan pentingnya memberantas mafia kesehatan. "Ada tantangan dari mafia kesehatan, serta kelompok yang ingin ambil untung dari peredaran vaksin ini. Itu jadi tantangan bersama yang harus dicarikan jalan keluarnya," demikian pendapat Gus Nadir.
Sekretaris PCINU US-Canada Etin Anwar, menyampaikan pentingnya kesembuhan kesehatan, ekonomi dan lingkungan. "Saat ini kita doa bersama untuk kesembuhan kesehatan, sekaligus juga kesembuhan ekonomi dan lingkungan. Memang ekonomi global saat ini cenderung kurang berpihak pada kelompok lemah. Nah, inilah ke depan, banyak hal yang harus kita lakukan bersama, untuk kesembuhan ekonomi dan lingkungan," terangnya.
sekretaris PCINU UK Munawir Aziz, mengajak nahdliyyin lintas negara untuk saling berkolaborasi dan membagun kerja sama lintas pihak. "Insya Allah, ke depan akan ada program-program bersama, tentu dengan arahan dari PBNU dan dukungan PCINU lintas negara," jelasnya
Lihat Juga: Ulama Sepuh dan Ribuan Warga 21 Kecamatan Lombok Timur Kukuhkan Dukungan untuk Rohmi-Firin
(cip)