Menristek: Pengembangan Vaksin Merah Putih Unair dan UI Relatif Cepat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini ada enam lembaga yang sedang mengembangkan vaksin COVID-19 dalam negeri atau vaksin Merah Putih . Di antaranya yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Airlangga (Unair), LIPI, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan masing-masing platform yang berbeda.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro pun mengatakan vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bulan Desember ini akan mulai uji klinis pada hewan. (Baca juga: Pemerintah Siapkan Rp300 Miliar untuk Pengembangan Vaksin Merah Putih)
Selain Eijkman, kata Bambang, ada dua lagi pengembangan vaksin Merah Putih dari tim UNAIR dan UI yang juga relatif cepat. Bahkan, time table-nya hampir sama dengan Eijkman.
“Tapi juga dari yang lain, kita melihat ada dua lagi yang relatif cepat dari Universitas Airlangga, yang mungkin time tabelnya hampir sama dengan Eijkman. Nah jadi mudah-mudahan nanti ketika masuk produksinya pun tidak berbeda jauh,” ujar Bambang dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (3/12/2020).
“Kemudian, nah satu lagi dari UI karena menggunakan pendekatan yang tadi canggih DNA dan MrNA, yang memungkinkan pengembangan vaksin yang lebih cepat,” jelas Bambang. (Baca juga: Menristek Serahkan SK Pengembangan Vaksin Merah Putih ke Tim LIPI dan UI)
Sehingga dengan pengembangan vaksin Merah Putih yang lebih cepat, kata Bambang, maka akan mempercepat juga tersedianya vaksin untuk penanganan COVID-19 di Tanah Air. “Nah, mudah-mudahan tentunya kombinasi ini akan bisa mempercepat tersedianya vaksin Merah Putih dalam penanganan COVID-19,” tandasnya.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro pun mengatakan vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bulan Desember ini akan mulai uji klinis pada hewan. (Baca juga: Pemerintah Siapkan Rp300 Miliar untuk Pengembangan Vaksin Merah Putih)
Selain Eijkman, kata Bambang, ada dua lagi pengembangan vaksin Merah Putih dari tim UNAIR dan UI yang juga relatif cepat. Bahkan, time table-nya hampir sama dengan Eijkman.
“Tapi juga dari yang lain, kita melihat ada dua lagi yang relatif cepat dari Universitas Airlangga, yang mungkin time tabelnya hampir sama dengan Eijkman. Nah jadi mudah-mudahan nanti ketika masuk produksinya pun tidak berbeda jauh,” ujar Bambang dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (3/12/2020).
“Kemudian, nah satu lagi dari UI karena menggunakan pendekatan yang tadi canggih DNA dan MrNA, yang memungkinkan pengembangan vaksin yang lebih cepat,” jelas Bambang. (Baca juga: Menristek Serahkan SK Pengembangan Vaksin Merah Putih ke Tim LIPI dan UI)
Sehingga dengan pengembangan vaksin Merah Putih yang lebih cepat, kata Bambang, maka akan mempercepat juga tersedianya vaksin untuk penanganan COVID-19 di Tanah Air. “Nah, mudah-mudahan tentunya kombinasi ini akan bisa mempercepat tersedianya vaksin Merah Putih dalam penanganan COVID-19,” tandasnya.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
(kri)