Soal Edhy Prabowo, Rocky Gerung: Gerindra Kehilangan Momentum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 25 November lalu mengejutkan publik.
Kasus Edhy yang juga dikenal sebaai politikus senior Gerindra dan sangat dekat dengan sang ketua umum Prabowo Subianto juga dinilai memengaruhi citra Partai Gerindra.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai Gerindra telah kehilangan momentum dalam menyikapi terbongkarnya kasus dugaan korupsi terkait kebijakan ekspor benih lobster.
Menurut Rocky, semestinya Prabowo langsung mengambil tindakan dengan memecat Edhy Prabowo. "Gerindra kehilangan momentum, seharusnya Pak Prabowo menit kedua setelah kasus itu dibuka dia langsung bikin tindakan ethics, yaitu memecat Edhy Prabowo," kata Rocky saat berbincang dengan pakar hukum tata negara Refly Harun dalam video yang diposting dien chanel Youtube Refly Harun, Selasa 1 Desember 2020.( )
Menurut dia, tindakan pemecatan penting agar publik menganggap Prabowo konsisten. Dia pun menyinggung ucapan Prabowo yang pernah menyatakan akan memenjarakan sendiri kadernya yang korupsi.
"Supaya publik menganggap ada konsistensi dalam pikiran Prabowo. Jadi enggak usah timbang-timbang efek politik dulu, kan tindakan etis pertama adalah memecat," tutur ahli filsafat ini. ( )
Dalam politik, kata dia, ada bagian yang final, yaitu soal etika. Mengenai siapa pengganti Edhy Prabowo misalnya Fadli Zon, itu urusan belakangan. "Publik ingin mendengar keterangan ethics dari Prabowo," kata Rocky. (Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Kasus Edhy yang juga dikenal sebaai politikus senior Gerindra dan sangat dekat dengan sang ketua umum Prabowo Subianto juga dinilai memengaruhi citra Partai Gerindra.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai Gerindra telah kehilangan momentum dalam menyikapi terbongkarnya kasus dugaan korupsi terkait kebijakan ekspor benih lobster.
Menurut Rocky, semestinya Prabowo langsung mengambil tindakan dengan memecat Edhy Prabowo. "Gerindra kehilangan momentum, seharusnya Pak Prabowo menit kedua setelah kasus itu dibuka dia langsung bikin tindakan ethics, yaitu memecat Edhy Prabowo," kata Rocky saat berbincang dengan pakar hukum tata negara Refly Harun dalam video yang diposting dien chanel Youtube Refly Harun, Selasa 1 Desember 2020.( )
Menurut dia, tindakan pemecatan penting agar publik menganggap Prabowo konsisten. Dia pun menyinggung ucapan Prabowo yang pernah menyatakan akan memenjarakan sendiri kadernya yang korupsi.
"Supaya publik menganggap ada konsistensi dalam pikiran Prabowo. Jadi enggak usah timbang-timbang efek politik dulu, kan tindakan etis pertama adalah memecat," tutur ahli filsafat ini. ( )
Dalam politik, kata dia, ada bagian yang final, yaitu soal etika. Mengenai siapa pengganti Edhy Prabowo misalnya Fadli Zon, itu urusan belakangan. "Publik ingin mendengar keterangan ethics dari Prabowo," kata Rocky. (Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
(dam)