Tokoh Oposisi Kumpul di Dialog Nasional 212, Kekuatan Baru Pemilu 2024?

Kamis, 03 Desember 2020 - 07:30 WIB
loading...
Tokoh Oposisi Kumpul...
Para tokoh yang hadir dalam Dialog Nasional 212 bisa jadi merupakan kekuatan politik baru pada Pemilu 2024 karena semunya punya cara pandang yang sama terhadap rezim yng sedang berkuasa. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kegiatan Dialog Nasional 212 dihadiri banyak tokoh meskipun ”hanya” diselenggarakan secara virtual. Dialog itu sendiri merupakan sebagai pengganti rencana kegitan reuni elemen 212 yang batal dilakukan di Monas karena kebijakan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.

(Baca juga : Lima Potret Cantik Atlet Voli Kazakhstan Kristina Karapetyan )

Dialog tersebut menghadirkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dan para eks pelaku aksi 212. Dipandu Ustaz Haikal Hassan, hadir dalam dialog tersebut para tokoh yang selama ini berseberangan dengan pemerintahan Jokowi. Sebut saja Gatot Nurmantyo, Amien Rais, Din Syamsudin, Rocky Gerung, Fadli Zon, Mardani Ali Sera, Refly Harun, Said Didu, Ahmad Dhani, hingga ekonom senior Rizal Ramli serta beberapa tokoh lain.

(Baca: Dialog Nasional 212, Habib Rizieq Serukan Revolusi Penegakan Hukum)

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, jika dilihat dari tokoh-tokoh yang hadir, memang ada kesan oposisi publik menguat. "Sehingga acara ini (dialog nasional 212) menguatkan tema terkait dengan respons kondisi kebangsaan saat ini," tutur Dedi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (3/12/2020).

(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)


Jika dihitung persentase pengaruh masing-masing tokoh, sangat mungkin bisa menjadi kekuatan politik baru terutama menjelang Pemilu 2024 . Dedi melihat, para tokoh yang hadir bisa disebut memiliki cara pandang politik yang sama terhadap rezim Jokowi.

(Baca: Pengamat: Dialog 212 Penjajakan Awal Konsolidasi Kekuatan Oposisi)

Karena itu dia meyakini para tokoh tersebut bakal terus berdinamika dengan perkembangan situasi politik dalam negeri, kendati dengan frekuensi yang berbeda-beda. "Tafsir ini tidak berlebihan mengingat yang hadir terdiri dari politisi dan tokoh masyarakat," pungkas dia.

(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2259 seconds (0.1#10.140)