Total 466 Laboratorium di Tanah Air Periksa Spesimen COVID-19

Rabu, 02 Desember 2020 - 15:00 WIB
loading...
Total 466 Laboratorium...
Ketua bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan saat ini total ada 466 laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen COVID-19 yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Tanah Air. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Ketua bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 , Dewi Nur Aisyah mengatakan saat ini total ada 466 laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen COVID-19 yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Tanah Air.

“Saat ini kalau kita melihat angka total, memang ada 466 laboratorium pemeriksa COVID-19 dan ini butuh diingat adalah bukan hanya di bawah satu Kementerian saja, ada 11 Kementerian dan Lembaga yang membawahi 466 laboratorium itu,” ungkap Dewi dalam diskusi secara virtual COVID-19 Dalam Angka: Analisa Testing COVID-19 di Daerah, dari Media Center Graha BNPB, Jakarta, Rabu (2/12/2020). (Baca juga: Satgas Tegaskan Testing Lewat PCR Swab Jadi Kunci Pengendalian COVID-19)

Dewi mengatakan tidak semua laboratorium di Indonesia tidak semua bisa memenuhi persyaratan sebagai jejaring laboratorium pemeriksa spesimen COVID-19. “Kalau ditanya, ada berapa sih jumlah laboratorium yang masuk ke dalam jejaring laboratorium pemeriksa COVID-19? Saat ini yang tercatat di Litbangkes yang memiliki tupoksi untuk melakukan, satu asesmen, validasi, karena lagi-lagi tidak semua yang mengajukan tiba-tiba di approve, belum tentu,” jelasnya.
Total 466 Laboratorium di Tanah Air Periksa Spesimen COVID-19

“Karena setelah mengajukan akan dilakukan assessment di lapangan, apakah SDM yang mumpuni? Apakah peralatan laboratorium cukup? Apakah Bio Safety, Bio Laboratory terjaga? Ini akan di assessment,” sambung Dewi.

Dewi mengatakan dari 466 jejaring laboratorium tersebut tidak hanya dari Kementerian Kesehatan. Namun ada juga dari Kementerian dan Lembaga lainnya. “Ada yang dari BUMN, ada yang dari Swasta, ada yang Kementerian Pertanian, Kementerian Agama, ini semua berkontribusi dan masuk menjadi jejaring pemeriksa laboratorium. Itulah kenapa akhirnya butuh waktu untuk set up juga.”

Selain itu, kata Dewi, jumlah laboratorium di setiap provinsi berbeda sehingga hal ini yang menentukan jumlah testing setiap harinya. “Dan sebenarnya ini juga harus dipahami bahwa jumlah laboratorium di setiap provinsi ini berbeda di Indonesia. Ini enggak bisa kita samakan. Mungkin kalau kita lihat tinggi di Jawa Timur ada 78, tapi geser sedikit ke NTB hanya tinggal 8 laboratorium, Jawa Tengah punya 34, kemudian di Riau ada 5,” paparnya. (Baca juga:Rekor Baru, COVID-19 di Bali Tembus 202 Kasus dalam Sehari)

“Nah ini juga akan menentukan nih. Jadi nanti ketika berbicara testing kita pahami dulu jumlah laboratoriumnya, apakah jumlah SDM nya juga cukup? Berapa banyak mesin PCR yang ada di sana, nanti juga akan terkait dengan ketersediaan logistik atau reigen,” terang Dewi.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1617 seconds (0.1#10.140)