IPW Sebut Tantangan Calon Kapolri Selanjutnya Adalah Persoalan Internal Polri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa penggantian Kapolri mulai hangat menjadi pembicaraan seiring dengan akan pensiunnya Jenderal Pol Idham Azis dari jabatan tersebut pada akhir Januari 2021 mendatang.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memaparkan sejumlah tantangan besar yang akan dihadapi bagi calon Kapolri di masa mendatang. Menurutnya, permasalahan itu justru akan datang dari internal Korps Bhayangkara itu sendiri. "Persoalan berat yang dihadapi Kapolri ke depan justru persoalan di internalnya dan bukan di eksternal. Persoalan kelebihan jenderal, Kombes dan AKBP di Polri," kata Neta kepada Okezone, Jakarta, Jumat (27/11/2020). (Baca juga: Komjen Listyo Sigit Masuk Top 10 Most Outstanding People)
Menurut Neta, hal itu akan menjadi persoalan pelik yang jika tidak ditangani. Pasalnya, berpotensi terjadinya "sikut-sikutan" di dalam internal Polri. Selain itu, persoalan mentalitas yang berbuntut tidak promoternya anggota Polri dalam penegakan hukum juga masalah berat yang tak mudah diatasi. "Tidak adanya evaluasi menyeluruh terhadap fasilitas dan sarana prasarana Polri juga membuat kepolisian Indonesia seperti tidak terarah, terutama dlm alutsista, IT, dan teknologi kepolisian," ujar Neta. (Baca juga: Ini Harapan Gatot Nurmantyo untuk Sosok Kapolri Pengganti Idham Azis)
Sebab itu, kata Neta, Kapolri pengganti Idham Azis harus berani melakukan perubahan dan dobrakan besar khususnya di dalam tubuh Polri itu sendiri. "Begitu juga tidak adanya evaluasi terhadap grand design kepolisian membuat motto Polri yang promoter hanya menjadi sebuah kata kata kosong yang ke depan harus ditata ulang Kapolri baru agar Polri menjadi polisi yang modern," tutur Neta. Puteranegara
Lihat Juga: Kasus Agus Buntung, Polri Dinilai Sudah Lindungi Korban dan Penuhi Hak Kelompok Disabilitas
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memaparkan sejumlah tantangan besar yang akan dihadapi bagi calon Kapolri di masa mendatang. Menurutnya, permasalahan itu justru akan datang dari internal Korps Bhayangkara itu sendiri. "Persoalan berat yang dihadapi Kapolri ke depan justru persoalan di internalnya dan bukan di eksternal. Persoalan kelebihan jenderal, Kombes dan AKBP di Polri," kata Neta kepada Okezone, Jakarta, Jumat (27/11/2020). (Baca juga: Komjen Listyo Sigit Masuk Top 10 Most Outstanding People)
Menurut Neta, hal itu akan menjadi persoalan pelik yang jika tidak ditangani. Pasalnya, berpotensi terjadinya "sikut-sikutan" di dalam internal Polri. Selain itu, persoalan mentalitas yang berbuntut tidak promoternya anggota Polri dalam penegakan hukum juga masalah berat yang tak mudah diatasi. "Tidak adanya evaluasi menyeluruh terhadap fasilitas dan sarana prasarana Polri juga membuat kepolisian Indonesia seperti tidak terarah, terutama dlm alutsista, IT, dan teknologi kepolisian," ujar Neta. (Baca juga: Ini Harapan Gatot Nurmantyo untuk Sosok Kapolri Pengganti Idham Azis)
Sebab itu, kata Neta, Kapolri pengganti Idham Azis harus berani melakukan perubahan dan dobrakan besar khususnya di dalam tubuh Polri itu sendiri. "Begitu juga tidak adanya evaluasi terhadap grand design kepolisian membuat motto Polri yang promoter hanya menjadi sebuah kata kata kosong yang ke depan harus ditata ulang Kapolri baru agar Polri menjadi polisi yang modern," tutur Neta. Puteranegara
Lihat Juga: Kasus Agus Buntung, Polri Dinilai Sudah Lindungi Korban dan Penuhi Hak Kelompok Disabilitas
(cip)