Ini Harapan Gatot Nurmantyo untuk Sosok Kapolri Pengganti Idham Azis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ) yang juga mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa Polri telah memiliki aturan-aturan tersendiri terkait dengan pergantian Kapolri . Dia meyakini bahwa siapapun yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatang sudah ada pertimbangannya.
Seperti diketahui Kapolri Jenderal Pol Idham Azis akan memasuki masa purna tugas pada Januari tahun depan lantaran sudah memasuki usia pensiun. (Baca juga: Kursi BNN Bisa Menjadi Batu Loncatan Masuk Bursa Kapolri)
“Siapapun yang dipilih oleh presiden sebagai Kapolri tentunya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang benar-benar terukur,” ujarnya saat konferensi pers pernyataan sikap KAMI secara virtual, Kamis (26/11/2020).
“Terukur dalam arti kata, yang akan menjadi Kapolri adalah benar-benar seorang sosok yang mulai dari pangkat paling bawah sampai dengan terakhir jenderal polisi ini tidak pernah cacat. Sehingga bisa menjadi tauladan,” lanjutnya.
Gatot menilai Kapolri yang akan dipilih presiden juga akan disesuaikan dengan tantangan yang sedang dihadapi pemerintah saat ini. Namun dia menekankan bahwa sosok Kapolri harus memiliki rekam jejak yang bersih.
“Bagaimana kalau nanti ada Kapolri yang pernah cacat hukum? Saya pikir ini suatu hal luar biasa, luar biasa tidak beretika sebagai pemerintahan,” tuturnya.
Dia juga menambahkan sosok Kapolri haruslah yang dapat bekerja secara tegas tanpa pandang bulu. Menurutnya jika ada polisi yang berbuat jahat maka harus terlebih dahulu ditindak.
“Sehingga benar-benar publik percaya bahwa kepolisian adalah penegak hukum yang bisa diandalkan di dalam pemerintahan,” katanya. (Baca juga:Eks Wakapolri Harap Kapolri Terpilih Utamakan Penegakan Hukum)
Meski begitu dia menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terkait siapa yang akan menggantikan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. “Kita serahkan pada pemerintah, presiden untuk untuk memilih Kapolri-nya,” pungkasnya.
Lihat Juga: Mutasi Polri: 11 Pejabat Polda di Berbagai Daerah Mendapat Tugas Baru, 2 di Antaranya Jadi Kapolda
Seperti diketahui Kapolri Jenderal Pol Idham Azis akan memasuki masa purna tugas pada Januari tahun depan lantaran sudah memasuki usia pensiun. (Baca juga: Kursi BNN Bisa Menjadi Batu Loncatan Masuk Bursa Kapolri)
“Siapapun yang dipilih oleh presiden sebagai Kapolri tentunya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang benar-benar terukur,” ujarnya saat konferensi pers pernyataan sikap KAMI secara virtual, Kamis (26/11/2020).
“Terukur dalam arti kata, yang akan menjadi Kapolri adalah benar-benar seorang sosok yang mulai dari pangkat paling bawah sampai dengan terakhir jenderal polisi ini tidak pernah cacat. Sehingga bisa menjadi tauladan,” lanjutnya.
Gatot menilai Kapolri yang akan dipilih presiden juga akan disesuaikan dengan tantangan yang sedang dihadapi pemerintah saat ini. Namun dia menekankan bahwa sosok Kapolri harus memiliki rekam jejak yang bersih.
“Bagaimana kalau nanti ada Kapolri yang pernah cacat hukum? Saya pikir ini suatu hal luar biasa, luar biasa tidak beretika sebagai pemerintahan,” tuturnya.
Dia juga menambahkan sosok Kapolri haruslah yang dapat bekerja secara tegas tanpa pandang bulu. Menurutnya jika ada polisi yang berbuat jahat maka harus terlebih dahulu ditindak.
“Sehingga benar-benar publik percaya bahwa kepolisian adalah penegak hukum yang bisa diandalkan di dalam pemerintahan,” katanya. (Baca juga:Eks Wakapolri Harap Kapolri Terpilih Utamakan Penegakan Hukum)
Meski begitu dia menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terkait siapa yang akan menggantikan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. “Kita serahkan pada pemerintah, presiden untuk untuk memilih Kapolri-nya,” pungkasnya.
Lihat Juga: Mutasi Polri: 11 Pejabat Polda di Berbagai Daerah Mendapat Tugas Baru, 2 di Antaranya Jadi Kapolda
(kri)