Munarman Buka-bukaan soal Gaya Ceramah Habib Rizieq
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman buka-bukaan soal gaya ceramah Habib Rizieq Shihab yang oleh sebagian kalangan dianggap keras. Menurut Munarman, Habib Rizieq ingin ceramahnya mudah dipahami oleh audiens.
Penjelasan Munarman tersebut disampaikan saat diwawancarai mantan anggota DPR RI Akbar Faizal di Channel YouTube Akbar Faizal Uncensored. Akbar mengatakan banyak pihak berpikir bahwa Habib Rizieq akan menjadi lebih moderat dalam hal dakwah dan ceramahnya setelah pulang dari Arab Saudi. "Tetapi ternyata nggak, semakin mengeras. Apa yang terjadi?" tanya Akbar Faizal kepada Munarman , dikutip SINDOnews dari video berjudul Pemerintah Saudi Khawatirkan Keselamatan Jiwa Habib Rizieq | AF Uncensored ft. Munarman, Selasa (24/11/2020).
Munarman menjelaskan, ketika Habib Rizieq berada di panggung, spektrum audiens yang hadir mulai dari kalangan sosial menengah bawah sampai katakanlah kelas menengah dan menengah atas. "Jadi, saya melihatnya itu gaya ceramah. Gaya kritik supaya gampang dipahami oleh audiens yang mayoritas, supaya gampang dicerna," kata Munarman.
( ).
Akbar Faizal kemudian menyela. "Tapi kalau dalam teori aktor, untuk orang sebesar beliau, itu tidak sesederhana itu?"
Munarman yang mantan pentolan pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu mengatakan, dirinya sering diskusi bersama Habib Rizieq tentang bahasa yang digunakan saat ceramah. "Bib, ini kenapa bahasanya begitu?" kata Munarman .
( ).
"Ente kalau bahasa sekolah, nggak paham tuh yang dengerin kita. Jadi kita itu ngomong ngoceh sendiri. Kita ini kan mau menyampaikan supaya gampang dipahami," ujar Munarman menirukan Habib Rizieq .
Pria kelahiran Palembang, 6 September 1968 itu mengatakan, jadi sebetulnya gaya atau bahasa yang digunakan Habib Rizieq saat berceramah untuk mempermudah pesan masuk ke audiens.
( Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024 )
Akbar Faizal pun kembali bertanya apakah tidak khawatir hal itu akan berpengaruh atau merugikan para pihak dan diri Habib Rizieq sendiri. Munarman mengatakan, Habib Rizieq tidak pernah berpikir tentang dirinya, tentang keselamatan dirinya, dan citra dirinya. " Habib Rizieq ini bukan orang yang sedang membangun citra diri, itu persoalannya. Habib Rizieq itu mau apa adanya, supaya audiens nyampe."
( ).
Munarman pun meminta Akbar Faizal membandingkan ceramah Habib Rizieq saat di Mekkah bukan dalam tabligh akbar dengan saat Habib Rizieq berceramah di Indonesia dalam forum tabligh akbar. Dia meyakinkan, pasti ada perbedaan. "Atau Habib Rizieq ketika mengisi forum simposium mewaspadai kebangkitan PKI bersama para jenderal di Gedung Balai Kartini, beda bahasanya, berbeda. Dia bisa tahu kok di mana kapan forum ilmiah, kapan forum audiens pengajian tertutup, majelis ilmu. Kapan dengan audiens yang memang bahasanya harus lebih ringkas," tegas Munarman.
( Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024 )
Penjelasan Munarman tersebut disampaikan saat diwawancarai mantan anggota DPR RI Akbar Faizal di Channel YouTube Akbar Faizal Uncensored. Akbar mengatakan banyak pihak berpikir bahwa Habib Rizieq akan menjadi lebih moderat dalam hal dakwah dan ceramahnya setelah pulang dari Arab Saudi. "Tetapi ternyata nggak, semakin mengeras. Apa yang terjadi?" tanya Akbar Faizal kepada Munarman , dikutip SINDOnews dari video berjudul Pemerintah Saudi Khawatirkan Keselamatan Jiwa Habib Rizieq | AF Uncensored ft. Munarman, Selasa (24/11/2020).
Munarman menjelaskan, ketika Habib Rizieq berada di panggung, spektrum audiens yang hadir mulai dari kalangan sosial menengah bawah sampai katakanlah kelas menengah dan menengah atas. "Jadi, saya melihatnya itu gaya ceramah. Gaya kritik supaya gampang dipahami oleh audiens yang mayoritas, supaya gampang dicerna," kata Munarman.
( ).
Akbar Faizal kemudian menyela. "Tapi kalau dalam teori aktor, untuk orang sebesar beliau, itu tidak sesederhana itu?"
Munarman yang mantan pentolan pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu mengatakan, dirinya sering diskusi bersama Habib Rizieq tentang bahasa yang digunakan saat ceramah. "Bib, ini kenapa bahasanya begitu?" kata Munarman .
( ).
"Ente kalau bahasa sekolah, nggak paham tuh yang dengerin kita. Jadi kita itu ngomong ngoceh sendiri. Kita ini kan mau menyampaikan supaya gampang dipahami," ujar Munarman menirukan Habib Rizieq .
Pria kelahiran Palembang, 6 September 1968 itu mengatakan, jadi sebetulnya gaya atau bahasa yang digunakan Habib Rizieq saat berceramah untuk mempermudah pesan masuk ke audiens.
( Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024 )
Akbar Faizal pun kembali bertanya apakah tidak khawatir hal itu akan berpengaruh atau merugikan para pihak dan diri Habib Rizieq sendiri. Munarman mengatakan, Habib Rizieq tidak pernah berpikir tentang dirinya, tentang keselamatan dirinya, dan citra dirinya. " Habib Rizieq ini bukan orang yang sedang membangun citra diri, itu persoalannya. Habib Rizieq itu mau apa adanya, supaya audiens nyampe."
( ).
Munarman pun meminta Akbar Faizal membandingkan ceramah Habib Rizieq saat di Mekkah bukan dalam tabligh akbar dengan saat Habib Rizieq berceramah di Indonesia dalam forum tabligh akbar. Dia meyakinkan, pasti ada perbedaan. "Atau Habib Rizieq ketika mengisi forum simposium mewaspadai kebangkitan PKI bersama para jenderal di Gedung Balai Kartini, beda bahasanya, berbeda. Dia bisa tahu kok di mana kapan forum ilmiah, kapan forum audiens pengajian tertutup, majelis ilmu. Kapan dengan audiens yang memang bahasanya harus lebih ringkas," tegas Munarman.
( Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024 )
(zik)