Eksistensi Habib Rizieq dan Pertarungan Politik 2024

Sabtu, 21 November 2020 - 10:08 WIB
loading...
A A A
"Jika hal ini dilakukan, maka Gatot Nurmantyo dan HRS merupakan paduan dua tokoh kekuatan politik besar, yaitu Militer dan Islam," tutur Director Survey and Polling Indonesia (SPIN) ini kepada SINDOnews, Kamis 12 November 2020.(Baca juga: TNI-Polri Copot Spanduk Habib Rizieq di Petamburan, Laskar FPI: Woi Mau Ngapain Itu?)
Eksistensi Habib Rizieq dan Pertarungan Politik 2024

Hal senada juga diungkapkan Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo. "Kemungkinan besar dia akan memainkan peran dalam dunia politik di masa depan di Indonesia. Tapi dia tentu akan menolak untuk bergabung pada partai politik tertentu," ujar Kunto.

Dengan tidak masuk ke sebuah partai politik, kata dia, Habib Rizieq akan lebih lincah bermain dalam kerangka Ormas. "Begitu dia masuk politik, maka saya menduga dia akan khawatir soal istilahnya kemurnian gerakannya atau kemurnian perjuangannya. Itu sudah terlihat ketika Masyumi Reborn ini meminang Habib Rizieq dan Habib Rizieq menolaknya, itu yang pertama," tuturnya.

Kemudian, dia memberikan contoh gerakan nasionalisme di India yang lebih ke agama. Istilahnya, kata dia, Hindu Nasionalism. "Jadi sangat mungkin gerakan-gerakan politik kanan mentok nasionalisme di Indonesia juga akan tumbuh, apalagi sekarang ada banyak ketidakpuasan terhadap Pemerintahan Jokowi misalnya soal Omnibus Law, kemudian penanganan corona," ungkap Kunto.

Bahkan, kata dia, sempat muncul sentimen agama dalam penanganan Covid-19 atau virus corona di Indonesia. "Ketika di awal-awal Masjid ditutup, sementara berapa mal dibuka, ini tentu akan mengundang sentimen agama yang kuat dan itu bisa digabung dengan nasionalisme," katanya.

(dam)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3275 seconds (0.1#10.140)