Soal Mahalnya Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia, Ini Penjelasan Bio Farma

Kamis, 19 November 2020 - 16:08 WIB
loading...
Soal Mahalnya Harga...
Bio Farma mengatakan harga vaksin Covid-19 tidak bisa dibandingkan langsung karena berkaitan dengan program dan kebijjakan setiap negara. Foto/pixabay
A A A
JAKARTA - Harga vaksin Covid-19 di Indonesia dinilai lebih mahal dibandingkan beberapa negara lain. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan harga vaksin di satu negara dengan negara lain tidak bisa dibandingkan begitu saja karena sejumlah faktor yang mempengaruhi.

”Beberapa negara memiliki program yang berbeda. Contoh vaksin Covid-19 ini karena banyak beberapa orang mengatakan di Polandia hanya 2 Euro, di Brazil hanya 2 dolar,” ungkap Basyir dalam Konferensi Pers Pengawalan Badan POM terhadap Vaksin Covid-19 secara virtual, Kamis (19/11/2020).

(Baca: Bio Farma Sebut Program Vaksinasi COVID-19 Bisa Gratis)

Indonesia sendiri memberikan vaksin Covid-19 secara cuma-cuma alias gratis. Basyir mengakui beberapa negara juga akan menerapkan program pemberian vaksin gratis. “Perbedaannya mungkin nanti pada vaksin mandiri. Karena vaksin mandiri itu memang diberikan, ditawarkan kepada masyarakat yang memiliki kemampuan tertentu,” katanya.

Basyir pun mengklarifikasi adanya informasi yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 lebih mahal dibandingkan dengan negara lain. “Jadi jika berbicara vaksin dikatakan lebih mahal daripada dari negara yang lain? Nah ini yang mungkin harus kita klarifikasi ya, karena masing-masing daerah akan berbeda programnya dan segala macamnya.”

(Baca: BPOM Sebut Izin Darurat Keluar Akhir Januari 2021, Vaksinasi Covid-19 Mundur?)

“Dan juga kita juga melihat dalam beberapa situasi, ada organisasi-organisasi negara di dunia yang mereka memberikan subsidi terhadap vaksin itu. Terutama untuk dan negara yang membutuhkan subsidi. Contoh ya, ada suatu lembaga yang namanya GAFI,” tambah Basyir.

GAFI ini, kata Basyir, adalah lembaga yang memberikan distribusi merata tentang vaksin Covid-19 ke negara-negara yang membutuhkan. “Mereka bahkan memberikan yang namanya full subsidi, ada yang memberikan sebagian disubsidi. Tapi juga mereka menawarkan semacam self financing kepada negara mampu untuk mendapatkan akses terhadap vaksin sendiri. Jadi situasinya harus kita lihat yang masing-masing negara akan berbeda.”
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)