Kasus Diabetes di Indonesia Terus Meningkat

Selasa, 17 November 2020 - 12:22 WIB
loading...
Kasus Diabetes di Indonesia Terus Meningkat
Kasus Diabetes di Indonesia Terus Meningkat. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes, Diabetic & Thyroid, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Pradana Soewondo mengatakan bahwa kasus diabetes di Indonesia terus meningkat.

Pradana mengatakan, tercatat kasus diabetes pada tahun 2017 sebanyak 10 juta. "Nah angka diabetes di tahun 2017 di Indonesia, jadi tahun 2017 jumlah pasien diabetes Indonesia adalah 10 juta. Dan ada 27 juta dengan prediabetes," katanya dalam Press Briefing Peringatan Hari Diabetes Sedunia Tahun 2020 secara virtual, Selasa (17/11/2020).

"Nah ini yang kita ingin target, yang prediabetes kita kelola supaya dia tidak pindah ke diabetes yang biayanya mahal, dan juga istilahnya kualitas hidupnya menjadi menurun," kata Pradana.

Pradana mengatakan, diabetes adalah penyakit karena perilaku atau penyakit budaya. "Sebetulnya jika melihat faktor risiko diabetes ini kita bisa lihat, di masyarakat kita merokoknya masih cukup tinggi, kemudian aktivitas fisik yang masih rendah, konsumsi buah dan sayurnya rendah, dan juga di sini adalah gula, garam, minyak itu juga yang konsumsinya masih tinggi yang berpengaruh kepada penyakit khususnya penyakit tidak menular diabetes ini," ungkapnnya.

(Lihat juga: Diabetasol Gelar 13 Seri Edukasi Virtual 4 Pilar Manajemen Diabetes di Masa Covid-19 ).

Pradana juga mengatakan bahwa prevalensi kasus diabetes di berbagai negara juga terus meningkat. "Kalau kita lihat tidak hanya di semua negara-negara maju tetapi juga negara berkembang, memang prevalensi meningkat. Jadi kalau kita masuk ke dalam South East Asia prevalensi diabetes sudah 10%. Nah biasanya prediabetesnya itu tiga kali lipat atau tiga kali lipat atau 30%," ungkapnya.

Sehingga, kata Pradana, saat ini yang diperlukan adalah menekan angka prediabetesnya. Prediabetes ini merupakan suatu istilah untuk menggambarkan glukosa darah di atas normal tetapi belum memenuhi kriteria diabetes. "Kita harus mengintervensi prediabetes, karena jika sudah masuk ke fase diabetes maka akan membutuhkan biaya yang mahal akibat dari penyakit komplikasinya yang banyak. Jadi lebih baik kita mengintervensi prediabetesnya."( ).
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)