Diabetes Jadi Penyebab Kematian Tertinggi Covid-19

Selasa, 17 November 2020 - 10:52 WIB
loading...
Diabetes Jadi Penyebab Kematian Tertinggi Covid-19
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes Cut Putri Arianie mengungkapkan di masa pandemi Covid-19, diabetes menjadi salah satu penyakit penyerta atau komorbid dengan tingkat kematian tertinggi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Cut Putri Arianie mengungkapkan di masa pandemi Covid-19 , diabetes menjadi salah satu penyakit penyerta atau komorbid dengan tingkat kematian tertinggi.

“Dan kita tahu juga di masa pandemi Covid-19 salah satu penyakit peyerta yang tingkat kematiannya cukup tinggi juga oleh pasien diabetes,” ungkapnya dalam Press Briefing Secara Virtual Peringatan Hari Diabetes Sedunia Tahun 2020 secara virtual, Selasa (17/11/2020). (Baca juga: Masih Banyak Kerumunan, Kapan Covid-19 Pergi dari Indonesia?)

Dia mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga perilaku hidup sehat. “Jadi mungkin ini momentum kita pada Hari Diabetes sedunia, agar masyarakat yang memiliki perilaku mengonsumsi gula, garam, lemak secara berlebihan dapat mengendalikan perilaku tersebut,” katanya. (Baca juga: IDI: Mobilitas Masyarakat Mempengaruhi Lonjakan Kasus COVID-19 di Tanah Air)

Kemudian, bagi orang-orang yang malas berberak, merokok, kemudian obesitas, agar melakukan skrinning secara berkala. “Karena kita tidak tahu, Anda merasa tidak memiliki keluhan tiba-tiba sudah menjadi penyandang diabetes. Kita tahu bahwa orang-orang yang penyandang diabetes didalamnya adalah orang yang tidak dapat dinyatakan sembuh. Tapi dapat terkontrol sepanjang dia minum obat teratur sesuai anjuran dokter,” jelas Cut. (Baca juga: 18 Kasus Baru, Total 1.914 WNI Positif Covid-19)

Namun, orang-orang yang memiliki faktor risiko, dan orang-orang sehat masih bisa merubah perilakunya agar tetap sehat supaya tidak menjadi penyandang diabet. Caranya dengan melakukan. “Saat ini di sekitar Anda ada, yaitu dalam bentuk Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) atau upaya kesehatan berbasis masyarakat yang oleh Kementerian Kesehatan didorong agar setiap satu desa memiliki satu minimal satu Posbindu. Atau ketika seseorang tidak memiliki peralatan itu (skrinning) di rumah, dapat dilakukan mandiri,” ungkapnya.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5485 seconds (0.1#10.140)