Korban Terus Berjatuhan, Masih Ada Warga Tidak Percaya Covid-19

Senin, 16 November 2020 - 18:40 WIB
loading...
Korban Terus Berjatuhan, Masih Ada Warga Tidak Percaya Covid-19
Masih ada 27% warga Sulut yang tidak percaya virus Corona benar-benar ada. Data tersebut diungkapkan Pejabat Ssementara Gubernur Sulut Agus Fatoni. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kasus virus Corona (Covid-19) di Indonesia hingga Minggu (15/11/2020) mencapai 467.113 orang, terhitung sejak munculnya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Sementara angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 15.211 orang. Kendati begitu, ternyata masyarakat di daerah masih banyak yang belum percaya adanya Covid-19.

Di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), misalnya, masih ada 27% warga Sulut yang tidak percaya virus Corona benar-benar ada. Data tersebut diungkapkan Pejabat Sementara Gubernur Sulut Agus Fatoni saat menyambut kedatangan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti bersama rombongan senator di Kantor Gubernur Sulut, Senin 16 November 2020 pagi.( )

La Nyalla berharap Pemprov Sulut segera melakukan langkah antisipasi. Apalagi, pada 9 Desember mendatang akan digelar Pilkada di Sulut. ”Menurut data dari Satgas Penanganan Covid Sulut, ada tambahan kasus yang signifikan sejak pekan lalu yang menyebar di 11 kabupaten dan kota, termasuk Manado,” ujar La Nyalla dalam keterangan tertulis, usai membuka FGD DPD bertajuk Terwujudnya Kerukunan Umat Beragama Melalui Pilkada 2020 di tengah Pandemi Covid-19.

Data tersebut menunjukkan adanya tambahan kasus Corona cukup banyak di Sulut setelah pada 16 Oktober lalu ada lonjakan kasus sebanyak 62 kasus dalam satu hari.

Sementara itu, data Satgas Covid-19 pada Minggu 15 November 2020, total kasus positif Corona di Sulut hampir menembus 6.000 kasus, tepatnya sebanyak 5.960 orang.

”Pada 15 November kemarin, ada tambahan lagi 49 kasus Corona. Sementara pasien sembuh sudah mencapai 4.921 orang. Kasus kematian akibat Covid di Sulut hingga saat ini ada 225, semoga tidak terus bertambah,” ujar La Nyalla.(

La Nyalla juga meminta KPU Sulut untuk serius melakukan antisipasi, baik dari sisi protokol Kesehatan, maupun dari sisi kualitas demokrasi. “Jangan sampai nanti tingkat kehadiran pemilih di bawah 50 persen. Harus dipikirkan caranya, tetapi tetap aman dari sisi ancaman Pandemi,” ungkap Senator asal Jawa Timur itu.

Secara khusus, Ketua DPD juga meminta senator asal Sulut untuk berperan aktif memberi pengawalan terhadap proses pelaksanaan Pilkada di dapilnya. Dengan begitu, kata La Nyalla, perwakilan DPD bisa mengingatkan sekaligus membantu Pemprov Sulut terkait hal itu.

“Senator tidak boleh abai. Harus turut serta mengawal pelaksanaan Pilkada hingga detail terkecil. Kita harus selalu hadir untuk menjadi perpanjangan tangan rakyat dan daerah,” katanya.

Untuk diketahui, ada empat senator dapil Sulut pada periode DPD saat ini. Mereka adalah Cherish Harriette, Maya Rumantir, Djafar Alkatiri dan Stefanus BAN Liow.

Adapun delapan Pilkada di Sulut pada 2020 itu adalah Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pemilihan Bupati (Pilbup) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Pilbup Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Pilbup Minahasa Utara (Minut), dan Pilbup Minahasa Selatan (Minsel). Juga pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) di Sulut pada 2020, yakni di Kota Manado, Kota Bitung dan Kota Tomohon.

(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1952 seconds (0.1#10.140)