Kepulangan Habib Rizieq Shihab Pintu Akhiri Konflik Aliran

Rabu, 11 November 2020 - 06:25 WIB
loading...
Kepulangan Habib Rizieq Shihab Pintu Akhiri Konflik Aliran
Habib Rizieq Shihab saat tiba di kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Habib Rizieq Shihab meminta para pengikut dan umat Islam pada umumnya untuk tidak mengkhawatirkan perubahan pada sikapnya sepulang dari Arab Saudi. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu menegaskan dirinya tetaplah Rizieq yang dulu dikenal masyarakat.



”Jamaah tidak usah khawatir, saya tidak akan berubah dalam perjuangan. Karena itu tolong doakan agar Allah memberikan kekuatan istiqamah. Tanpa pertolongan Allah kita nggak bisa istiqamah, tidak bisa tetap lurus di jalan Allah,” ujar Habib Rizieq di hadapan para jamaahnya kemarin. (Baca: Subhahanallah! Shalat Tepat Waktu Berpengaruh Pada Kesuksesan)

Menurut Habib Rizieq, setiap orang bisa berubah kapan saja. Hanya kekuatan Allah yang bisa menjaga dan memelihara sikap manusia. Untuk itu Habib Rizieq meminta didoakan supaya mendapatkan perlindungan dari Allah.

”Insyaallah saya dengan anak-anak dan menantu semua diberi kekuatan istiqamah. Kami akan terus berusaha bagaimana kita tetap bersama umat. Kita tidak akan meninggalkan umat, apa pun yang terjadi,” kata Habib Rizieq.

Keluarga besarnya, lanjut Habib Rizieq, akan berusaha terus menjaga umat Islam dengan sekuat tenaga. ”Kami akan berdiri di barisan paling depan untuk membela umat, jangan sampai dizalimi oleh siapa pun. Ini sudah merupakan tekad kita, karena itu doakan agar kami diberi kekuatan oleh Allah berupa istiqamah,” ujar Habib Rizieq mengakhiri sambutannya di Markas FPI.

Habib Rizieq tiba kembali di Tanah Air pagi tadi setelah 3,5 tahun memilih menetap di Arab Saudi. Dia disebut-sebut menghindari sejumlah kasus hukum yang menurut banyak orang merupakan dampak dari pilihan politiknya. Karena itu tak sedikit pula pendapat yang menyebut kepulangannya hari ini sebagai bagian dari deal dengan rezim pemerintah. Konsekuensinya Habib Rizieq tidak akan lagi bisa bersikap kritis seperti sebelumnya. (Baca juga: Kemendikbud Dukung Pelaksanaan Kampus Sehat Selama Pandemi)

Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyoroti soal kepulangan Habjb Rizieq Shihab (HRS) pada pagi ini yang disambut gegap gempita oleh para pendukungnya. Namun ia mempertanyakan kenapa tidak ada satu pun dari pemerintah yang menyampaikan ucapan selamat datang kepada HRS.

"Perpisahannya mengharukan dan pertemuannya dinantikan. Mengapa pemimpin negara tidak ikut pada perasaan sukacita bangsa? Apa yang menghalanginya mengucapkan ‘selamat datang kembali ke Tanah Air’," kata Fahri kepada wartawan kemarin.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu berpandangan, seharusnya para pejabat dan pemimpin negara menunjukkan sikap yang lebih dewasa dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada, dan mengajak seluruh rakyatnya untuk bersatu.

"Pemimpin negara harus dewasa. Kita tidak akan bisa terus-menerus mempertahankan sisa-sisa dengki, padahal kita sedang mencari alasan untuk bersatu. Pemimpin harus ada kerelaan untuk menelan malu akibat kecerobohan masa lalu," ujarnya. (Lihat videonya: Waspada Angka Kejahatan Selama Pandemi)

Untuk itu Fahri menyarankan kepada semua pihak untuk memikirkan rekonsiliasi besar dan bersatu untuk kemajuan bangsa ini guna mengakhiri konflik aliran yang sangat menguras tenaga.

"Marilah kita pikirkan rekonsiliasi besar setelah konflik aliran yang melelahkan. Kita belajar dari Amerika, nggak usah malu, presiden terpilih Joe Biden memakai tagline "Time to Heal" ini waktu untuk mengobati luka hati yang tak jelas. Ayolah kita bisa bersatu," tandasnya. (Kiswondari/SINDOnews)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2389 seconds (0.1#10.140)