Ingin Kaya dengan Jadi Kepala Daerah, Siap-Siap Terjerat Masalah

Selasa, 10 November 2020 - 21:08 WIB
loading...
Ingin Kaya dengan Jadi Kepala Daerah, Siap-Siap Terjerat Masalah
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. DOK.SINDONEWS
A A A


JAKARTA – Banyak jalan menjadi kaya. Salah satunya dengan menjadi kepala daerah. Namun siap-siaplah terjerat masalah hukum jika keinginan mengejar materi menjadi motif utama seorang calon kepala daerah.

Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Selasa (10/11/2020). Mantan Kapolri tersebut menegaskan tidak ada yang salah seseorang ingin menjadi kaya. Namun jika caranya dengan menjadi kepala daerah maka dipastikan akan salah jalan. “Menjadi kepala daerah merupakan amanat untuk mengabdi kepada publik. Kalau ingin kaya ya harusnya jadi pengusaha,” katanya.

Saat ini, kata Tito ratusan orang berlomba menjadi gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota dalam Pilkada Serentak 2020. Menurutnya para calon kepala daerah ini dari awal harus menata niat untuk mengabdi dibandingkan dengan niat untuk menumpuk kekayaan maupun keinginan untuk mendapatkan pujian. “Saya menyarankan kiranya kita harus kembali kepada komitmen kita. Komitmen kita menjadi kepala daerah. Kalau di pikiran kita adalah untuk mencari kekayaan atau untuk mendapatkan pujian dari manusia, saya kira lebih baik lupakan karena nanti bermasalah,” katanya. (Baca Juga : Kemendagri Harap Tingkat Partisipasi Masyarakat di Pilkada Capai 77,5%)

Tito berharap para calon kepala daerah berkomitmen tinggi jika terpilih. Dia menekankan pentingnya bagi seorang calon pemimpin yang berintegritas dan bersikap teguh pada komitmennya untuk memecahkan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan di wilayah masing-masing. “Jadi tolong nawaitunya atau niatnya harus tulus untuk mengabdi kepada rakyat,” katanya.
Pandemi Covid-19 kata Tito saat ini masih menjadi masalah nyata di masyarakat. Menurutnya para calon kepala daerah harus mempunyai konsepsi solusi agar dampak Covid-19 baik terkait penanganan kesehatan maupun dampaknya di bidang sosial dan ekonomi tidak kian membuat masyarakat terpuruk. “Konsepsi dan tawaran solusi ini bisa menjadi bahan kampanye untuk menarik simpati calon pemilih,” katanya. (Baca Juga : Delapan Kasus Politik Uang Diproses Gakkumdu)

Pria kelahiran Palembang tersebut menghimbau agar calon pemilih benar-benar paham rekam jejak para calon kepala daerah di wilayahnya. Dengan pemahaman tersebut mereka bisa memilih calon kepala daerah yang berkompeten. “Gunakan hak pilih sebaiknya-baiknya karena siapapun calon kepala daerah yang terpilih akan mempengaruhi hajat hidup mereka selama lima tahun ke depan,” pungkasnya.
(war)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1237 seconds (0.1#10.140)