WHO Prediksi Corona Berlangsung Lama, PB IDI: Vaksinasi Jadi Harapan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Persatuan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng M Faqih mengungkapkan, dari prediksi World Health Organization bahwa pandemi akan berlangsung lama bahkan diprediksi hingga akhir 2021.
(Baca juga: Menristek Siapkan Rp300 Miliar untuk Uji Klinis Vaksin Merah Putih)
"Kita melihat, bahkan WHO pun memprediksi memang Covid ini akan berlangsung lama. Mungkin akhir, sampai akhir 2021, kalau bisa cepat gitu," ungkap Daeng dalam diskusi Kupas Tuntas Seputar Vaksin dan Imunisasi di Adaptasi Kebiasaan Baru secara virtual, Sabtu (7/11/2020).
(Baca juga: Masuk Zona Resesi, Indonesia Optimis Ekonomi Segera Bangkit)
Daeng mengatakan, harapan untuk memutus rantai penularan Covid-19 (virus Corona) saat ini selain menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) adalah vaksinasi.
"Memang 3M juga untuk membantu dalam rangka memutus rantai penularan mungkin bukan 100%. Tapi, harapan-harapan kita adalah dengan vaksinasi itu untuk memutus rantai penularan," ucapnya.
Apalagi kata Daeng, dari sejarah vaksinasi telah efektif dan strategis untuk memutus rantai penularan suatu penyakit. "Kita sudah tahu dari dari sejarah, vaksinasi itu adalah upaya yang sangat efektif dan strategis untuk memutus rantai penularan," jelasnya
Daeng pun menceritakan bahwa generasi saat ini secara historis juga diselamatkan dari berbagai penyakit seperti difteri, cacar, hepatitis, polio karena vaksinasi.
"Secara historis, secara sejarah barangkali kita yang sekarang hidup di zaman sekarang ini, secara historis mungkin adalah generasi-generasi yang diselamatkan, mungkin kita adalah generasi yang diselamatkan oleh vaksin," ungkap Daeng.
"Kita tahu kita selalu dikasih vaksinasi dasar biasanya oleh pemerintah ya di program vaksinasi seperti Polio, Difteri, Campak, BCG, tetanus, untuk hepatitis, itu sebenarnya dalam rangka untuk menyelamatkan anak-anak bangsa yang lahir. Dan kemungkinan kita juga termasuk di situ. Saya masih ingat tuh di kasih suntikan cacar supaya kita tidak gampang tertular oleh penyakit penyakit yang membahayakan dan mematikan atau membuat cacar," papar Daeng.
Sejarah ini, tegas Daeng sudah membuktikan bahwa vaksinasi bisa melindungi generasi yang akan datang karena memberikan pencegahan dengan memunculkan imun dan antibodi di dalam tubuh.
"Sudah kita mengetahui semua. Apalagi kita sebagai tenaga medis dan tenaga kesehatan. Kita sudah tahu betul bahwa vaksin itu adalah salah satu metode dalam modalitas di pelayanan kesehatan. Modalitas untuk apa? Untuk memberikan pencegahan dengan memunculkan imun atau antibodi di dalam tubuh kita," lanjut Daeng.
(Baca juga: Menristek Siapkan Rp300 Miliar untuk Uji Klinis Vaksin Merah Putih)
"Kita melihat, bahkan WHO pun memprediksi memang Covid ini akan berlangsung lama. Mungkin akhir, sampai akhir 2021, kalau bisa cepat gitu," ungkap Daeng dalam diskusi Kupas Tuntas Seputar Vaksin dan Imunisasi di Adaptasi Kebiasaan Baru secara virtual, Sabtu (7/11/2020).
(Baca juga: Masuk Zona Resesi, Indonesia Optimis Ekonomi Segera Bangkit)
Daeng mengatakan, harapan untuk memutus rantai penularan Covid-19 (virus Corona) saat ini selain menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) adalah vaksinasi.
"Memang 3M juga untuk membantu dalam rangka memutus rantai penularan mungkin bukan 100%. Tapi, harapan-harapan kita adalah dengan vaksinasi itu untuk memutus rantai penularan," ucapnya.
Apalagi kata Daeng, dari sejarah vaksinasi telah efektif dan strategis untuk memutus rantai penularan suatu penyakit. "Kita sudah tahu dari dari sejarah, vaksinasi itu adalah upaya yang sangat efektif dan strategis untuk memutus rantai penularan," jelasnya
Daeng pun menceritakan bahwa generasi saat ini secara historis juga diselamatkan dari berbagai penyakit seperti difteri, cacar, hepatitis, polio karena vaksinasi.
"Secara historis, secara sejarah barangkali kita yang sekarang hidup di zaman sekarang ini, secara historis mungkin adalah generasi-generasi yang diselamatkan, mungkin kita adalah generasi yang diselamatkan oleh vaksin," ungkap Daeng.
"Kita tahu kita selalu dikasih vaksinasi dasar biasanya oleh pemerintah ya di program vaksinasi seperti Polio, Difteri, Campak, BCG, tetanus, untuk hepatitis, itu sebenarnya dalam rangka untuk menyelamatkan anak-anak bangsa yang lahir. Dan kemungkinan kita juga termasuk di situ. Saya masih ingat tuh di kasih suntikan cacar supaya kita tidak gampang tertular oleh penyakit penyakit yang membahayakan dan mematikan atau membuat cacar," papar Daeng.
Sejarah ini, tegas Daeng sudah membuktikan bahwa vaksinasi bisa melindungi generasi yang akan datang karena memberikan pencegahan dengan memunculkan imun dan antibodi di dalam tubuh.
"Sudah kita mengetahui semua. Apalagi kita sebagai tenaga medis dan tenaga kesehatan. Kita sudah tahu betul bahwa vaksin itu adalah salah satu metode dalam modalitas di pelayanan kesehatan. Modalitas untuk apa? Untuk memberikan pencegahan dengan memunculkan imun atau antibodi di dalam tubuh kita," lanjut Daeng.
(maf)