Covid-19 Bisa Berlangsung Lama, Perilaku Jadi Penentu

Kamis, 05 November 2020 - 07:05 WIB
loading...
A A A
Kalau kita tidak hati-hati, tegas Ina, di mana ada 1 juta orang saja misalnya sakit berbarengan, maka 20% itu adalah 200.000 orang yang membutuhkan pelayanan rumah sakit. Padahal, jumlah tempat tidur di rumah sakit yang tersedia saat ini kalau jumlahnya sekitar 200.000-an kasur. Di sisi lain ada pasien dengan gangguan kesehatan lain yang butuh pelayanan kesehatan. (Baca juga: Kabak Baik, Pasien Sembuh Covid-19 Terus Meningkat)

“Jadi, artinya dengan kemampuan penularan yang sangat cepat, itu juga akan berpotensi menimbulkan korban massal yang melebihi kapasitas kesehatan. Ini juga mengganggu pelayanan kesehatan rutin,” tegas Ina.

Sementara itu, Konsultan United Nations Children's Fund (UNICEF) Indonesia Risang Rimbatmaja mengatakan, data dari survei penelitian UNICEF dan AC Nielsen bahwa 70% masyarakat di enam kota besar, yakni di Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar masih berpikir bahwa Covid-19 menakutkan.

Bahwa warga yang mengatakan bahwa Covid-19 itu berbahaya, menular, mematikan, menakutkan paling tinggi ada di Bandung yakni sebesar 90,1%, kemudian Semarang sebesar 83,0%, Jakarta 67,5%, Makassar 67,5%, Surabaya 64,9%, dan Medan 50,4%. (Lihat videonya: Warga Lebak Panggul Motor Menerobos Banjir)

“Jadi, kalau kita lihat di sini bahwa pertama top of mind kota berbeda-beda,” ungkap Risang dalam dialog Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) bertema “Keterlibatan Masyarakat dalam Respons Pandemi Covid-19” secara virtual kemarin. (Binti Mufarida)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2345 seconds (0.1#10.140)