Jenis Kelamin Pengaruhi Imunitas, Pria Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada berbagai faktor yang bisa berpengaruh terhadap daya tahan tubuh seseorang terhadap virus atau imunitas . Tak hanya asupan makanan dan gaya hidup, jenis kelamin ditengarai juga menjadi faktor yang berkaitan dengan tingkat daya tahan tubuh melawan virus, termasuk Corona.
“Memang dari segi jenis kelamin berpengaruh ke daya tahan tubuh melalui hormon. Jadi laki-laki maupun perempuan memiliki hormon berbeda yang dominan dalam tubuh. Hormon itu bisa berpengaruh terhadap bagaimana daya tahan tubuh kita bekerja. Makanya ada penyakit tertentu juga yang bisa lebih banyak pada perempuan,” kata dokter spesialis penyakit dalam RSUI Alvina Widhani, dalam diskusi secara virtual, Selasa (27/10/2020).
(Baca: Berisiko Tinggi Tertular, 9,1 Juta Orang Akan Disuntik Vaksin Covid-19)
Ia melanjutkan, kebanyakan penderita penyakit yang disebabkan virus Corona (Covid-19) adalah kaum pria. Hal itu berdasarkan penelitian yang menunjukkan pria lebih banyak mengalami infeksi Covid-19 yang lebih berat.
“Ada reseptor di dalam tubuh kita yang juga dipengaruhi oleh hormon dan jenis kelamin seseorang. Karena genetiknya berbeda, kromosomnya berbeda, itu mempengaruhi daya tahan tubuh dan respon terhadap infeksi,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengingatkan kaum wanita tidak menjadi lalai dalam menjaga imunitas tubuh. Menurut dia, masih ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi menurunnya kekebalan seseorang terhadap infeksi penyakit.
(Baca: Jaga Imunitas Lansia, Gizi yang Optimal adalah Kuncinya)
Alvina menyarankan masih ada cara lain yang dapat mencegah turunnya daya tahan tubuh. Misalnya, melalui pola hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan, minuman yang bernutrisi. Selain itu, memiliki aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur dan menerapkan pola tidur yang cukup setiap harinya.
Tak hanya itu, daya tahan tubuh juga perlu dijaga dengan menghindari stres atau beban pikiran yang berpengaruh terhadap psikis atau kejiwaan. Termasuk juga mengurangi hingga menghentikan kebiasaan merokok dan tidak menggunakan narkotika atau obat-obat terlarang.
“Memang dari segi jenis kelamin berpengaruh ke daya tahan tubuh melalui hormon. Jadi laki-laki maupun perempuan memiliki hormon berbeda yang dominan dalam tubuh. Hormon itu bisa berpengaruh terhadap bagaimana daya tahan tubuh kita bekerja. Makanya ada penyakit tertentu juga yang bisa lebih banyak pada perempuan,” kata dokter spesialis penyakit dalam RSUI Alvina Widhani, dalam diskusi secara virtual, Selasa (27/10/2020).
(Baca: Berisiko Tinggi Tertular, 9,1 Juta Orang Akan Disuntik Vaksin Covid-19)
Ia melanjutkan, kebanyakan penderita penyakit yang disebabkan virus Corona (Covid-19) adalah kaum pria. Hal itu berdasarkan penelitian yang menunjukkan pria lebih banyak mengalami infeksi Covid-19 yang lebih berat.
“Ada reseptor di dalam tubuh kita yang juga dipengaruhi oleh hormon dan jenis kelamin seseorang. Karena genetiknya berbeda, kromosomnya berbeda, itu mempengaruhi daya tahan tubuh dan respon terhadap infeksi,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengingatkan kaum wanita tidak menjadi lalai dalam menjaga imunitas tubuh. Menurut dia, masih ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi menurunnya kekebalan seseorang terhadap infeksi penyakit.
(Baca: Jaga Imunitas Lansia, Gizi yang Optimal adalah Kuncinya)
Alvina menyarankan masih ada cara lain yang dapat mencegah turunnya daya tahan tubuh. Misalnya, melalui pola hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan, minuman yang bernutrisi. Selain itu, memiliki aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur dan menerapkan pola tidur yang cukup setiap harinya.
Tak hanya itu, daya tahan tubuh juga perlu dijaga dengan menghindari stres atau beban pikiran yang berpengaruh terhadap psikis atau kejiwaan. Termasuk juga mengurangi hingga menghentikan kebiasaan merokok dan tidak menggunakan narkotika atau obat-obat terlarang.
(muh)