Pidato Politik Airlangga Hartarto Pada HUT ke-56 Partai Golkar
loading...
A
A
A
Karena itu, dengan adaptasi baru, dengan memanfaatkan teknologi digital, kader beringin tetap bersemangat memperingati hari lahirnya partai kebanggaan kita. Justru di saat-saat penuh tantangan inilah tekad serta kerjasama semakin kita perkuat untuk membesarkan partai.
Selanjutnya, mewakili seluruh keluarga besar beringin, saya ingin menyampaikan salam hormat kepada seluruh hadirin. Terlebih khusus lagi, saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas ucapan selamat serta dukungan semangat dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kepada beliau berdua, Partai Golkar menyampaikan kebanggaan dan apresiasi yang mendalam.
Kepada sahabat-sahabat kita, saya juga ingin menyampaikan salam dan penghargaan yang mendalam, khususnya kepada para ketua umum partai yang telah mengirimkan salam persahabatan dalam bentuk videoclip kepada kami, yaitu Ibu Megawati Sukarnoputri, Pak Prabowo Subianto, Pak Surya Paloh, Pak Muhaimin Iskandar, Pak Agus Harimurti Yudhoyono, Pak Ahmad Syaiku, Pak Suharso Monoarfa, dan Pak Zulkifli Hasan.
Tanpa terasa, sudah setahun periode kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf. Tanpa pernah diduga siapa pun, sejak awal tahun 2020 dunia mengalami sebuah malapetaka besar yang terjadi mungkin hanya satu abad sekali. Pandemi Korona menjadi momok bagi 215 negara, dan menggoyahkan sendi-sendi ketahanan sosial, kesehatan, ekonomi, politik dan sebagainya.
Namun di tengah kesulitan dunia yang mendalam, kepemimpinan Pak Jokowi di negeri kita mampu menemukan jalan optimal, sehingga kondisi Indonesia sejauh ini relatif lebih baik dibandingkan dengan banyak negeri lainnya. Sebelum saya melanjutkan pidato ini, saya ingin bertanya langsung kepada saudara-saudara semua kader Partai Golkar yang hadir di sini:
• Siapkah saudara-saudara untuk terus mengawal kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf?
• Siapkan saudara-saudara untuk bekerja keras mendorong kemajuan Indonesia?
(Terima kasih)
Saudara-saudara yang saya muliakan Hadirin yang saya hormati
Dalam momen seperti ini, atas nama seluruh keluarga besar Partai Golkar, saya mengirimkan doa dan mengucapkan duka yang mendalam kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban, baik langsung maupun tidak langsung, dari pandemi Covid-19. Angka terakhir per hari ini cukup membesarkan hati kita, sebab angka kesembuhan (recovery rate) sudah mencapai 79,7 persen, sementara angka kematian telah menurun dibanding minggu lalu, yaitu 3,5 persen.
Dalam momen keprihatinan seperti ini ikatan solidaritas kebangsaan kita diuji. Ia harus menjadi pemicu agar kita bekerja lebih keras lagi, baik dalam mengatasi masalah kesehatan maupun dalam menyelesaikan berbagai dampak ekonomi yang diakibatkannya. Sejauh ini, alhamdulillah, berkat kerjasama semua pihak, serta berkat arahan yang jelas dari pimpinan tertinggi kita, tanda-tanda yang semakin membaik sudah mulai kita rasakan.
Menurut data Bank Dunia, di negara-negara Asia, pemulihan dan prospek ekonomi Indonesia berada dalam kategori terdepan. Bahkan, dalam dua atau tiga tahun mendatang, kebangkitan kembali ekonomi Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Tentu saja, semua itu tidak akan datang dengan sendirinya. Kita harus bekerja keras dalam mewujudkannya. Dalam konteks inilah, pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR sangat perlu diapresiasi. Undang-undang ini adalah hasil kerjasama produktif dari begitu banyak pihak, baik di DPR, eksekutif, maupun berbagai elemen masyarakat.
Selanjutnya, mewakili seluruh keluarga besar beringin, saya ingin menyampaikan salam hormat kepada seluruh hadirin. Terlebih khusus lagi, saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas ucapan selamat serta dukungan semangat dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Kepada beliau berdua, Partai Golkar menyampaikan kebanggaan dan apresiasi yang mendalam.
Kepada sahabat-sahabat kita, saya juga ingin menyampaikan salam dan penghargaan yang mendalam, khususnya kepada para ketua umum partai yang telah mengirimkan salam persahabatan dalam bentuk videoclip kepada kami, yaitu Ibu Megawati Sukarnoputri, Pak Prabowo Subianto, Pak Surya Paloh, Pak Muhaimin Iskandar, Pak Agus Harimurti Yudhoyono, Pak Ahmad Syaiku, Pak Suharso Monoarfa, dan Pak Zulkifli Hasan.
Tanpa terasa, sudah setahun periode kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf. Tanpa pernah diduga siapa pun, sejak awal tahun 2020 dunia mengalami sebuah malapetaka besar yang terjadi mungkin hanya satu abad sekali. Pandemi Korona menjadi momok bagi 215 negara, dan menggoyahkan sendi-sendi ketahanan sosial, kesehatan, ekonomi, politik dan sebagainya.
Namun di tengah kesulitan dunia yang mendalam, kepemimpinan Pak Jokowi di negeri kita mampu menemukan jalan optimal, sehingga kondisi Indonesia sejauh ini relatif lebih baik dibandingkan dengan banyak negeri lainnya. Sebelum saya melanjutkan pidato ini, saya ingin bertanya langsung kepada saudara-saudara semua kader Partai Golkar yang hadir di sini:
• Siapkah saudara-saudara untuk terus mengawal kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf?
• Siapkan saudara-saudara untuk bekerja keras mendorong kemajuan Indonesia?
(Terima kasih)
Saudara-saudara yang saya muliakan Hadirin yang saya hormati
Dalam momen seperti ini, atas nama seluruh keluarga besar Partai Golkar, saya mengirimkan doa dan mengucapkan duka yang mendalam kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban, baik langsung maupun tidak langsung, dari pandemi Covid-19. Angka terakhir per hari ini cukup membesarkan hati kita, sebab angka kesembuhan (recovery rate) sudah mencapai 79,7 persen, sementara angka kematian telah menurun dibanding minggu lalu, yaitu 3,5 persen.
Dalam momen keprihatinan seperti ini ikatan solidaritas kebangsaan kita diuji. Ia harus menjadi pemicu agar kita bekerja lebih keras lagi, baik dalam mengatasi masalah kesehatan maupun dalam menyelesaikan berbagai dampak ekonomi yang diakibatkannya. Sejauh ini, alhamdulillah, berkat kerjasama semua pihak, serta berkat arahan yang jelas dari pimpinan tertinggi kita, tanda-tanda yang semakin membaik sudah mulai kita rasakan.
Menurut data Bank Dunia, di negara-negara Asia, pemulihan dan prospek ekonomi Indonesia berada dalam kategori terdepan. Bahkan, dalam dua atau tiga tahun mendatang, kebangkitan kembali ekonomi Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Tentu saja, semua itu tidak akan datang dengan sendirinya. Kita harus bekerja keras dalam mewujudkannya. Dalam konteks inilah, pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR sangat perlu diapresiasi. Undang-undang ini adalah hasil kerjasama produktif dari begitu banyak pihak, baik di DPR, eksekutif, maupun berbagai elemen masyarakat.