Peringatan Hari Santri, Muhaimin Luncurkan Platform Digital SantriNet

Kamis, 22 Oktober 2020 - 19:32 WIB
loading...
A A A
Lebih lanjut Gus AMI mengatakan, santri dan pesantren memang sudah saatnya mampu merespons perubahan-perubahan global tanpa tercerabut dari akar tradisi yang diwariskan para masyayikh. “Itulah yang mampu membentuk karakter santri,” tuturnya.

Saat ini, katanya, di Indonesia terdapat sekitar 175,4 juta pengguna internet. Artinya, 64% penduduk Indonesia itu mempunyai akses ke dunia maya.

Menurut Gus AMI, jika mampu mengajak berapa persen saja dari jumlah itu untuk masuk di platform SANTRINET, PKB telah ikut berperan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang berlandas pada prinsip-prinsip tawassut, tasamuh, ta’adul serta tawazun sebagaimana terkandung dalam ajaran ahlussunah wal jama’ah (Aswaja).

Gus AMI mengatakan, satu hal penting ditegaskan bahwa di tengah pandemi dan di era new normal, pesantren tetap harus menjadi garda depan dalam pengembangan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin dan sebagai pusat peradaban Islam Indonesia.

“Mandat dan amanah ini harus dijaga, dan salah satunya adalah dengan tetap menjaga proses dipesantren tidak terhenti melalui pengembangan infrastruktur teknologi di pesantren,” tegasnya.

Dari situlah, menurut Gus AMI, peringatan Hari Santri harus menjadi momentum untuk meneguhkan bahwa pesantren sebagai wajah asli Islam Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan global, temasuk dibidang teknologi.

Dialog-dialog agama dan sains dengan tidak tercerabut dari akar tradisi adalah keniscayaan yang tak bisa ditawar. Pandemi ini menurut Gus AMI, memaksa santri dan pesantren untuk merumuskan kembali peran-peran sosial pesantren agar keberadaannya mampu memberikan sumbangan nyata terhadap masyarakat sekitarnya.

“Tanpa peran yang nyata, signifikansi pesantren dikhawatirkan akan meredup,” tutur Gus AMI.

(dam)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0949 seconds (0.1#10.140)